Bank Nagari Cabang Solok miliki 144 nasabah Sikoci Rencana

id Bank Nagari Cabang Solok,berita solok,solok terkini,berita sumbar

Bank Nagari Cabang Solok miliki 144 nasabah Sikoci Rencana

Beberapa orang nasabah Bank Nagari saat melakukan transaksi di teller. (Antara sumbar/Tri Asmaini)

Solok, (ANTARA) - Bank Nagari Cabang Solok, Sumatera Barat telah memiliki 144 nasabah program tabungan Sikoci Rencana pada 2019.

"Program tabungan ini memang sudah diluncurkan sejak 2018, namun baru efektif pada 2019. Semoga nasabahnya semakin bertambah," kata Pejabat Sementara (Pjs) Wakil Kepala Bank Nagari Cabang Solok, Renaldo melalui Kasi Dana, Jasa dan APU PPT, Dina Natallia di Solok, Senin.

Ia menjelaskan saat ini Bank Nagari mempunyai program tabungan Sikoci Rencana, Sikoci Pendidikan, Sikoci Pensiun dan Sikoci Bisnis.

Tabungan Sikoci Rencana, Pendidikan, Pensiun, dan Bisnis ini harus memiliki rekening tabungan induk Sikoci terlebih dahulu dan memakai sistem autodebet.

"Kemudahan tabungan ini karena telah terskop untuk kebutuhan nasabah," sebutnya.

Tabungan ini memiliki jangka waktu minimal satu tahun, jadi nasabah dididik lebih disiplin dalam menabung karena ada limit waktunya.

Misalnya tabungan Sikoci Rencana untuk membeli rumah dengan jangka tujuh tahun. Berarti tidak boleh diambil dalam jangka waktu tersebut.

Pihaknya masih terus menyosialisasikan program Sikoci Rencana, Pendidikan dan lainnya ke nasabah, baik dari kantor cabang, dari layanan mobil berjalan, maupun ke beberapa lokasi strategis di Solok melalui bagian divisi pemasaran.

Sedangkan untuk Sikoci Pensiun dan bisnis, masih belum banyak dipergunakan masyarakat. Sebab untuk Sikoci bisnis di Solok biasanya pengusaha lebih banyak memutar uangnya. Padahal untuk program Bisnis, rata-rata saldo harus diendapkan.

Menurutnya, pada mulanya program Sikoci Rencana dan lainnya ini dimulai dari karyawan Bank Nagari terlebih dahulu baru, baru kemudian juga diperkenalkan ke masyarakat umum.

Hingga kini, pihaknya terus menyosialisasikan program Sikoci tersebut dan memberikan pemahaman ke masyarakat tentang pentingnya dana simpanan untuk berbagai perencanaan.

"Masyarakat Kota Solok sulit diberikan pemahaman tentang pentingnya dana simpanan. Apalagi banyak yang mengkredit barang sehingga gajinya habis untuk membayar tagihan," ujarnya. (*)