Pulau Punjung (ANTARA) - Anggota Komisi II Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Dharmasraya, Sumatera Barat (Sumbar), Salman meminta pemerintah setempat segera mengatasi kelangkaan pupuk urea bersubsidi yang terjadi di daerah itu.
"Permasalahan kelangkaan pupuk bersubsidi yang terjadi sejak beberapa bulan belakangan harus segera diatasi, jika tidak akan menyulitkan masyarakat dan mengancam produksi pertanian dan perkebunan," katanya di Pulau Punjung, Kamis.
Menurut dia kelangkaan pupuk urea bersubsidi di daerah tersebut akan membuat usaha perkebunan tidak maksimal.
Ia meminta pihak terkait proaktif mengatasinya. Jika sampai tidak segera diatasi, imbuhnya dikhawatirkan mengurangi hasil produksi hasil perkebunan masyarakat.
Sementara, Anggota Komisi II Fraksi Golkar Amrizal, menilai kelangkaan pupuk bersubsidi terjadi karena penyalurannya dinilai tidak tetap sasaran. Bahkan sampai keluar daerah Dharmasraya.
Ia mengatakan akan membawah persoalan tersebut ke dalam rapat Komisi II untuk memastikan proses penyaluran pupuk bersubsidi tepat sasaran.
"Kapan perlu Komisi II melakukan Inspeksi mendadak (Sidak) untuk memastikan penyaluran ini tepat sasaran, apabila pemerintah daerah juga tidak bergerak," katanya.
Sebelumnya, Salah seorang petani di Kecamatan Tiumang Izul (36), Kabupaten Dharmasraya, mengatakan, sudah beberapa pengencer yang ia datangi tetapi jenis urea tidak ada.
"Saya butuh pupuk untuk pemupukan kebun sawit tetapi jenis Urea sulit didapat, kalau beli yang nonsubsidi menyulitkan kami karena harga mahal," kata dia.
Petani lainnya di Kecamatan Padang Laweh, Asmantoni (39) juga mengungkapkan hal yang sama. Dimana urea bersubsidi sulit didapatkan dipedagang ecaran.
"Urea ini gunanya untuk campuran dengan pupuk lainnya, kalau saat pemupukan tidak dicampur tentu hasilnya tidak maksimal," katanya.