Pulau Punjung (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Dharmasraya, Sumatera Barat, meliburkan siswa untuk jenjang pendidikan PAUD hingga SMA/sederajat dari 17 sampai 19 September 2019 menyusul pekatnya kabut asap yang membuat kualitas udara semakin buruk.
"Melihat kondisi asap semakin dan kualitas udara sudah pada level sangat tidak sehat, mulai Selasa (17/9) kita meliburkan kegiatan belajar mengajar dari jenjang pendidikan PAUD, TK/RA, SD/MI, SMP/MTS, dan SMA/sederajat," kata Bupati Dharmasraya, Sutan Riska Tuanku Kerajaan di Pulau Punjung, Senin.
Keputusan tersebut tertuang dalam Surat Edaran Nomor 420/5188/Disdik/2019, kata dia.
Ia meminta pihak sekolah menyampaikan imbauan kepada orang tua dan wali murid untuk membimbing anak-anak belajar di rumah selama sekolah diliburkan.
Kemudian ia mengimbau para orang tua memperhatikan kesehatan anak-anak, memastikan mereka banyak minum air putih, dan mengenakan masker saat berada di luar rumah.
Ia mengatakan bahwa selama para siswa libur para pendidik dan pengurus sekolah tetap harus masuk kerja dan menjalankan tugas.
"Bagi para pendidik dan tenaga kependidikan tetap masuk kerja untuk menyelesaikan administrasi, media pembelajaran, dan lainnya," tambah dia.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) setempat Eldison menambahkan, kabut asap di daerah itu semakin pekat pada Senin siang dibandingkan sebelumnya.
"Pengamatan visual atau secara kasat mata kabut asap memang lebih pekat siang ini, menurut satelit ini disebabkan karena arah angin yang berbelok di atas Dharmasraya," katanya.
Sebelumnya, Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyatakan kualitas udara di Kabupaten Dharmasraya menunjukkan kategori sangat tidak sehat berdasarkan hasil pengukuran BMKG Stasiun Pemantau Atmosfer Global (GAW) Bukit Kototabang pada Jumat (13/9) malam.