Pulau Punjung (ANTARA) - Alat ukur kualitas udara milik Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Dharmasraya, Sumatera Barat (Sumbar), rusak sehingga tidak dapat memantau secara berkala.
"Karena tidak bisa digunakan, kami meminta bantuan BMKG mengukur kualitas udara di Dharmasraya," kata Kepala DLH Dharmasraya, Erina di Pulau Punjung, Kamis.
Ia mengatakan keterbatasan tersebut tidak mengurangi upaya DLH dalam memantau kualitas udara dengan meminta bantuan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Pemantau Atmosfer Global (GAW) Bukit Kototabang.
"Pengukuran dilakukan mulai pukul 10.00 WIB sampai 20.00 WIB, hasilnya masih menunggu dari pihak BMKG," katanya.
Ia menyebutkan pengukuran oleh BMKG sudah dilakukan kedua kalinya, pertama pada pada 2 September 2019.
"Karena adanya peningkatan ketebalan asap, maka disurati kembali untuk mengukur hari ini," ujarnya.
Sementara, Kepala Dinas Kesehatan Dharmasraya, Rahmadian menghimbau masyarakat mengurangi aktivitas di luar rumah mengingat adanya peningkatan ketebalan kabut asap di daerah itu.
Kalaupun beraktivitas di luar rumah diharapkan menggunakan masker serta banyak mengkonsumsi buah dan minun air putih, lanjut dia.
Kepala BPBD Dharmasraya, Eldison menilai hal serupa terkait adanya peningkatan ketebalan kabut asap di daerah itu.
"Dibanding dua hari lalu, jarak pandang sudah di bawah 1.000 meter pada hari ini," ujarnya.