Pulau Punjung (ANTARA) - Pemberitaan Festival Pamalayu baik di media cetak maupun media elektronik, lokal maupun nasional telah menempatkan acara festival yang digelar di Kabupaten Dharmasraya 22 Agustus 2019 sampai 7 Januari 2020 itu menjadi tranding topic kelima terutama di twitter.
Pemkab Dharmasraya selaku penyelenggara, terpaksa memacu diri untuk bersiap siap di lapangan bersama elemen masyarakat.
Hal inilah yang dilakukan oleh Bupati Sutan Riska Tuanku Kerajaan pada Minggu (25/8). Meski hari libur kerja, namun bupati pencetus festival Pamalayu ini tetap datang ke komplek candi Pulau Sawah.
Orang nomor satu di daerah cati nan tigo itu turut didampingi Kadis Parbudpora Sutan Hendri dan para petugas ring satu.
Mengendarai sepeda motor trail, Tuan Luak Dharmasraya itu tiba sekitar pukul 11.00 WIB di areal candi dan disambut warga setempat.
Sebelum melangsungkan pertemuan dengan warga sekitar candi, Bupati menyempatkan diri meninjau komplek candi yang masih dalam tahap renovasi.
Seperti candi candi yang ada di aliran sungai Batanghari, terbuat dari batubata. Kuat dugaan, candi candi ini berdiri di atas komplek pemukiman ibukota Kerajaan Malayu kuno di Dharmasraya.
Saat ini para arkeolog tengah merancang bagaimana benuk candi yang sesungguhnya.
Kepada masyarakat sekitar, Bupati Sutan Riska minta agar dapat membersihkan lingkungan, memberikan akses seluas luasnya jika ada pihak pihak yang mencari informasi dan juga yang hanya sekedar berkunjung untuk menikmati keindahan candi.
Candi Pulau Sawah merupakan salah satu candi yang akan dibuka untuk menanti wisatawan yang ingin mengetahui lebih jauh sejarah Dharmasraya.
Oleh karena itu, masyarakat setempat sudah harus bersiap siap untuk menerima kunjungan.
"Jika ada wisatawan jangan diganggu, berikan layanan dengan ramah tamah. Dengan demikian, mereka akan senang berkunjung ke tempat kita dan akan mengabarkan keindahan candi kita kepada teman dan sanak familnya," pesan bupati termuda ini.