Jakarta, (ANTARA) - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menekankan kebutuhan akan inovasi-inovasi yang mampu membalikkan ketidakmungkinan menjadi peluang, menjadikan kelemahan sebagai kekuatan, membuat keterbatasan menjadi keberlimpahan, mengubah kesulitan menjadi kemampuan, dan memberikan nilai pada sesuatu yang semula dianggap tak berharga guna menciptakan lompatan kemajuan Indonesia.
"Berbekal inovasi, kualitas SDM, dan penguasaan teknologi kita bisa keluar dari kutukan sumber daya alam. Memang negara kita ini kaya bauksit, batubara, kelapa sawit, ikan, dan masih banyak lagi. Tapi tidak cukup di situ, kalau kita melakukan hilirisasi industri kita pasti bisa melompat lagi," katanya saat menyampaikan pidato kenegaraan dalam Sidang Bersama Dewan Perwakilan Daerah dan Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia Tahun 2019 di Gedung MPR/DPR/DPD RI, Senayan Jakarta, Jumat.
Dengan hilirisasi produk ilmu pengetahuan dan teknologi serta inovasi ke industri, ia mengatakan, maka kemajuan bangsa bisa melompat ke tingkat yang lebih tinggi serta mencapai kemandirian dan pertumbuhan ekonomi bangsa.
Presiden mengatakan bahwa bangsa Indonesia telah melakukan berbagai lompatan kemajuan untuk menuju kemandirian bangsa, namun masih perlu meningkatkan upaya untuk mencapai kemajuan yang lebih besar lagi.
Lompatan kemajuan yang dia maksud antara lain pembangunan industri pengolahan bauksit sudah dilakukan sehingga impor alumina tidak perlu dilakukan dan hilirisasi industri batubara menjadi dimethyl ether (DME) untuk mengurangi impor jutaan ton LPG setiap tahun. Pemerintah Indonesia juga melakukan hilirisasi industri nikel menjadi ferro nikel sehingga nilai tambah nikel Indonesia akan meningkat empat kali lipat.
Saat ini, Presiden mengatakan, Indonesia sudah mulai dengan program bahan bakar kendaraan B20 (bahan bakar solar dengan campuran biodiesel 20 persen) dan akan masuk ke B30 (bahan bakar solar dengan campuran 30 persen biodiesel).
Menurut dia, bangsa Indonesia bisa terus berkarya untuk mencapai kemajuan menuju penggunaan B100 dan memproduksi avtur sendiri sehingga tidak perlu impor lagi.
"Tapi kita bisa lebih dari itu, kita bisa ekspor avtur, kita juga ingin produksi avtur berbahan sawit," katanya.
Indonesia juga membuka ruang pengembangan mobil listrik. Presiden Jokowi yakin bangsa Indonesia akan bisa membangun industri mobil listrik sendiri.
Dia mendorong seluruh sumber daya manusia Indonesia menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi serta terus berkarya untuk melahirkan berbagai inovasi strategis dan terobosan untuk memajukan Indonesia. (*)