BPOM: Makanan korban keracunan tidak mengandung zat kimia berbahaya

id Keracunan

BPOM: Makanan korban keracunan tidak mengandung zat kimia berbahaya

Bupati Dharmasraya Sutan Riska melayat korban yang diduga keracunan makanan. (ANTARA SUMBAR/Ilka Jansen)

Pulaupunjung, (ANTARA) - Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Kabupaten Dharmasraya, Sumatera Barat menilai makanan yang diduga menjadi penyebab keracunan pada ibu-ibu wirid yasin pada Kamis (8/9) malam tidak mengandung zat kimia berbahaya.

"Saya rasa ini hanya soal higienis, karena wirid yasin ini berlangsung Kamis (8/8) malam, sementara keluhan dari korban baru dirasakan esok harinya, meski demikian kita tentu menunggu penyelidikan dari pihak berwenang," kata Kepala BPOM Dharmasraya, Asrianto di Pulau Punjung, Sabtu.

Manurut dia kalaulah memang makanan yang dihidangkan saat kegiatan wirid yasin mengandung zat kimia berbahaya, pasti berdampak terhadap yang mengonsumsi secara langsung.

"Biasanya kalau mengandung zat kimia berbahaya langsung ada reaksinya, sementara ini tidak," tegasnya.

Ia mengatakan BPOM juga tidak dapat melakukan uji laboratorium terhadap sampel makanan yang diduga menjadi penyebab puluhan ibu-ibu mengalami keracunan.

"Mubazir kalau kita lakukan uji laboratorium, pastilah makanannya sudah berjamur, sedangkan untuk uji lab kalau sampelnya masih utuh dan samplingnya juga sisa makanan yg dikonsumsi korban," ujarnya.

Menurut dia upaya yang dapat dilakukan saat ini adalah mengedukasi masyarakat supaya dalam mengolah suatu makanan dapat memperhatikan heigenis dan kebersihan dari makanan itu sendiri.

"Namun, BPOM bersama Dinas Kesehatan dan instansi terkait berencana mendatangi masyarakat yang membuat makanan tersebut, tujuan untuk melihat bahan apa yang meraka gunakan dalam mengolah makanan, di samping mengedukasi masyarakat agar lebih berhati-hati lagi ke depannya," ungkap dia.

Sebelumnya, Bupati Dharmasraya, Sutan Riska Tuanku Kerajaan melalui Kepala Bagian Humas Setda Dharmasraya, Budi Waluyo, mengatakan total korban yang mengalami keracunan mencapai 65 orang, namun yang mengeluhkan sakit sebanyak 44 orang, dua diantaranya telah meninggal dunia bernama Jati Aswarti (53) dan Rahmima (52).

Puluhan korban yang diduga mengalami keracunan makanan tengah mendapat perawatan di sejumlah pusat kesehatan masyarakat, seperti Puskesmas Gunung Medan, Pustu Siguntur dan sebagian sudah di rujuk ke RSUD Sungai Dareh, kata dia.

Sebelumnya puluhan ibu-ibu anggota wirid yasi diduga mengalami keracunan makanan setelah menyantap lontong sayur di Jorong Koto Tuo Nagari Siguntur, Kabupaten Dharmasraya, Sumatera Barat (Sumbar). (*)