UNP Kucurkan Rp6 Miliar untuk Penelitian dan Pengabdian Masyarakat

id Unp

UNP Kucurkan Rp6 Miliar untuk Penelitian dan Pengabdian Masyarakat

Ketua Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat UNP Prof. Dr. Yasri. (ANTARA SUMBAR/Aadiaat MS)

Pariaman (ANTARA) - Universitas Negeri Padang (UNP), Sumatera Barat mengucurkan dana lebih dari Rp6 miliar untuk mendanai penelitian dan pengabdian perguruan tinggi tersebut terhadap masyarakat di provinsi itu selama 2019.

"Jadi ada penelitian dan ada juga pengabdian terhadap masyarakat yang berbentuk kegiatan," kata Ketua Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat UNP Prof. Dr. Yasri usai pembukaan kegiatan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat sekaligus MoU Pemko Pariaman dengan UNP di Pariaman, Sabtu.

Ia mengatakan kegiatan pengabdian terhadap masyarakat tersebut dilakukan dalam berbagai bentuk mulai dari melatih masyarakat agar terampil hingga pengembangan nagari wisata dan wirausaha berbasis teknologi.

Ia menjelaskan pelatihan yang dilakukan tersebut dengan memanfaatkan potensi daerah itu di antaranya pengolahan sabut kelapa dan batok kelapa, serta pembuatan sabun.

Ia menyampaikan kegiatan yang dilakukan pihaknya tersebut merupakan bentuk tri dharma perguruan tinggi serta untuk meningkatkan pendapatan masyarakat.

Yasri mengatakan untuk tiga daerah saja yaitu Kota Pariaman, Kabupaten Padang Pariaman, dan Kabupaten Kepulauan Mentawai pihaknya mengucurkan dana mencapai Rp1,7 miliar.

Setidaknya, lanjutnya untuk tiga daerah itu ada 20 judul penelitian dan 45 kegiatan pengabdian terhadap masyarakat dengan melibatkan lebih dari 100 dosen di UNP.

Sementara itu, Walikota Pariaman Genius Umar meminta pihak UNP untuk mengaplikasikan hasil penelitiannya di kota itu guna meningkatkan sumber daya manusia di daerah tersebut.

"Kami siap sebagai pusat penerapan penelitian itu, misalnya untuk cara cepat menghitung dalam matematika dan menguasai bahasa Inggris cepat," katanya.

Ia mengatakan pihaknya saat ini sedang berupaya meningkatkan pendidikan di Kota Pariaman mulai dari membuat program satu keluarga satu sarjana serta menyubsidi biaya pendidikan sarjana guru pendidikan anak usia dini (PAUD).

"Saat ini banyak guru PAUD yang hanya tamat SMA sederajat, oleh karena itu UNP juga diharapkan membantunya dengan juga memberikan subsidi," ujarnya. (*)