Kurang 4 persen desa di Riau bakal terang

id PLN riau,rasio desa berlistrik riau 2019,listrik desa riau,PLN

Kurang 4 persen desa di Riau bakal terang

Sejumlah pekerja mengangkut material untuk pembuatan jaringan listrik di Desa Wonosari Kecamatan Pelangiran, Kabupaten Indragiri Hilir, Provinsi Riau pada 2018. (Antaranews/HO-Usman Kharis Abdurrahman Humas PLN UP3 Pekanbaru)

Pekanbaru (ANTARA) - Realisasi rasio program listrik desa PT PLN (Persero) di Provinsi Riau hingga semester I-2019 mencapai 96,45 persen yang berarti sudah menjangkau sebanyak 1.793 desa di daerah berjuluk “Bumi Lancang Kuning” itu.

“Dari total 1.859 desa di Riau, tinggal 66 desa yang belum dijangkau listrik PLN,” kata General Manager PT PLN Unit Induk Wilayah Riau-Kepri (UIWRKR), M. Irwansyah Putera kepada Antara di Pekanbaru, Jumat.

Ia menjelaskan dari 12 kabupaten/kota di Riau, PLN secara bertahap memberikan pelayanan listrik ke seluruh desa dengan mengusung motto “menembus batas riau terang”. Sejak program tersebut mulai diluncurkan tahun 2016, daerah-daerah yang sudah rasio listrik desanya 100 persen antara lain Kota Pekanbaru, Dumai, Kabupaten Kuantan Singingi dan Bengkalis.

Kemudian bertambah di Kabupaten Siak yang mencapai rasio desa berlistrik 100 persen pada Januari 2019. Pada semester I tahun ini, rasio desa berlistrik mencapai 96,45 persen dengan tercapainya layanan listrik di seluruh desa di Kabupaten Rokan Hulu.

Irwansyah mengatakan pada bulan Agustus mendatang rasio desa berlistrik ditargetkan mencapai 96,77 persen dengan pencapaian optimal di Kabupaten Pelalawan dan Kepulauan Meranti. Rasio desa berlistrik di Pelalawan hingga bulan Juni mencapai 95,76 persen dan Meranti sudah 99,01 persen.

“Pencapaian rasio desa berlistrik 100 persen di Pelalawan dan Meranti akan menjadi kado Hari Kemerdekaan ke-74 Republik Indonesia pada 17 Agustus 2019,” katanya.

Kemudian pada September tahun ini ditargetkan realisasi 100 persen bisa dicapai di Kabupaten Indragiri Hulu dan Rokan Hilir. Rasio desa berlistrik di dua daerah itu kini masing-masing mencapai 99,48 persen dan 97,83 persen.

Seluruh desa di Riau ditargetkan bisa masuk listrik PLN pada bulan Oktober, yang ditandai dengan pencapaian rasio 100 persen desa berlistrik di Kabupaten Kampar dan Indragiri Hilir. Realisasi di Kampar kini sekitar 93,60 persen dan Indragiri Hilir 83,47 persen.

Indragiri Hilir atau Inhil adalah kabupaten di pesisir Riau yang realisasi rasio desa berlistrik paling rendah. Irwansyah mengatakan, kondisi geografis Inhil dengan akses transportasi yang terbatas menjadi tantangan cukup sulit bagi PLN.

“Kondisi geografis Inhil yang menantang, wajar saja daerah itu dijuluki negeri seribu parit. Kita memasukan material kita saja dari Pekanbaru ke desa di sana bisa 90 hari, padahal kalau jalannya lancar dua hari sudah sampai,” katanya.

Irwasnyah menambahkan, apabila semua rencana desa berlistrik tahun ini bisa rampung sesuai target, maka rasio desa berlistrik 100 persen di Riau akan menjadi kado bagi peringatan Hari Listrik Nasional yang diperingati pada 27 Oktober.