Dinsos Sijunjung beri pemahaman soal kekerasan terhadap korban kekerasan

id Logo

Dinsos Sijunjung beri pemahaman soal kekerasan terhadap korban kekerasan

Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Kabupaten SIjunjung foto bersama usai pembukaan sosialisasi di Gedung UDKP Kecamatan Koto VII, guna memberikan pemahaman terhadap masyarakat. (ist)

Muaro (ANTARA) - Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Kabupaten SIjunjung menggelar sosialisasi di Gedung UDKP Kecamatan Koto VII, guna memberikan pemahaman terhadap masyarakat.

Kegiatan itu dibuka langsung oleh Staf Ahli Bupati, Syahrial dan turut hadir Kabid Rehabilitasi Sosial dari Dinas Sosial Provinsi Sumbar, Suyanto dan Kepala Bidang Rehabilitasi Sosial pada Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Kabupaten Sijunjung, Hendri Nurka, Rabu.

Dalam laporannya, Hendri Nurka mengatakan tujuan dari kegiatan ini untuk meningkatkan pengetahuan, kepedulian dan pelayanan masyarakat kepada korban tindak kekerasan terhadap perempuan khususnya di Kecamatan Koto VII.

Peserta terdiri dari Perangkat Nagari dan Kecamatan, BPN, KAN, PKK Kecamatan dan Nagari, Bundo Kanduang, MUI Kecamatan Koto VII, TKSK dan PSM dengan jumlah 114 orang.

Narasumber kegiatan dari Dinas Sosial Provinsi Sumbar, Lembaga Koordinasi Kesejahteraan Sosial, Polres Sijunjung dan dari Kantor Kementerian Agama Kabupaten Sijunjung, ungkapnya.

Dalam sambutannya Staf Ahli Bupati menyampaikan, kekerasan terhadap perempuan dan anak masih menjadi salah satu perhatian bagi Pemerintah Daerah Kabupaten Sijunjung.

“Kondisi ini tentunya perlu menjadi perhatian kita bersama, karena sesungguhnya Pemerintah dan juga Pemerintah Daerah telah melakukan berbagai upaya untuk meminimalisir terjadinya kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak,” jelasnya.

Dengan adanya kegiatan ini diharapkan dapat melahirkan sebuah konsep kehidupan anak-anak dan perempuan yang jauh dari masalah kesehatan dan masalah sosial, untuk dapat diterapkan dalam rangka melindungi perempuan dan anak-anak dari ketidakadilan dan kekerasan, sekaligus memajukan keterampilan dan pengetahuan ibu dan anak,” harapnya.