Lubuksikaping (ANTARA) - Tingkatkan potensi pangan dan perikanan di Kabupaten Pasaman, Komisi B Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Pasaman kunjungan kerja (Kunker) ke Provinsi Riau.
Kunker Komisi B kali ini ke Dinas Perikanan Kabupaten Kampar dan Dinas Ketahanan Pangan Provinsi Riau. Turut mendampingi, Sekretaris DPRD, Mukhrizal, Plt. Kepala Dinas Perikanan Kabupaten Pasaman, M Dwi Richie, bersama sejumlah staf lainnya.
"Kunker kali ini merupakan upaya DPRD Kabupaten Pasaman bersama Dinas Perikanan, dalam meningkatkan potensi ketahanan pangan dan perikanan di Pasaman," kata Sekretaris DPRD Kabupaten Pasaman, Mukhrizal, Senin.
Dari kunker tersebut, diketahui bahwa salah satu komoditi pertanian dari Pasaman, yaitu beras, laku keras dan mendapat tempat di hati masyarakat setempat, beberapa waktu lalu.
"Namun, karena ulah oknum pedagang nakal disini (Pasar) yang mencampur beras asli Pasaman dengan beras kualitas rendah mengakibatkan peminatnya jadi berkurang," katanya.
Pengakuan tersebut, kata Mukhrizal, menjadi catatan penting dalam Kunker tersebut. Untuk itu, kata dia, Komisi B DPRD akan menyurati Pemkab Pasaman soal temuan saat Kunker di Riau itu.
"Ke depan ini harus menjadi perhatian Pemda Pasaman. Dicari sebab dan dicari solusi terbaiknya sehingga beras Pasaman menjadi masyhur kembali dan permintaan beras pun kembali meningkat," katanya.
Selain itu, Kunker tersebut juga belajar bagaimana cara meningkatkan kualitas dan kuantitas benih ikan bagi daerah penghasil ikan air tawar di Kecamatan Rao sekitar.
Sebab, potensi perikanan air tawar di wilayah Utara Pasaman itu cukup menjanjikan.
"Besarnya potensi usaha ikan air tawar itu harus didukung dengan ketersediaan pabrik pakan dan rumah pembibitan ikan. Pemda harus mendorong pembangunan pabrik pakan dan rumah bibit untuk menekan tingginya biaya produksi yang dikeluarkan para pembudidaya ikan air tawar," ucap Ketua Komisi B, Jusran.
Sementera Kepala Dinas Perikanan Kabupaten Kampar, Usman Amin mengatakan, bahwa daerah itu memiliki potensi perikanan yang cukup menjanjikan, khususnya jenis ikan patin.
"Untuk memenuhi kebutuhan pasar tentu tergantung pada bibit dan pakan ikan yang baik. Sehingga produksi ikan yang dihasilkan bisa menembus pasar nasional maupun internasional,’’ sebut Ir. Usman Amin.
Dikatakan, bahwa produksi ikan Kampar kini melimpah dan menjadi raja di wilayah Riau. Namun, keterbatasan pasar berakibat pada ditahannya produksi ikan oleh para pembudi daya.
"Untuk produksi, potensi pengembangan masih sangat besar. Produksi stagnan karena pembudidaya menahan produksi untuk menjaga harga ikan di pasar," katanya.
Untuk menjaga pembudi daya ikan agar tidak merugi, Pemkab Kampar membangun gudang beku terintegrasi atau Integrate cold storage (ICS) bagi petani untuk menjaga kualitas ikan tetap baik.
"Selain ikan segar, Patin dibuat ikan salai. Kehadiran ICS ini menjadi harapan besar bagi masyarakat pembudidaya ikan air tawar di Kampar," ungkapnya.
Berita Terkait
Berprestasi! TP-PKK Padang Terima Kunker TP-PKK Tanggamus
Jumat, 15 November 2024 19:03 Wib
Kunker ke Tigo Nagari, Bupati Sabar AS tinjau lokasi pembangunan Polindes
Senin, 29 Juli 2024 9:22 Wib
Komisi III tak tutup kemungkinan kunker ke Sumbar dalami kasus Afif
Jumat, 5 Juli 2024 9:05 Wib
Jelang Kunker Presiden RI ke lokasi bencana, PLN siapkan listrik andal di lokasi prioritas
Selasa, 21 Mei 2024 6:41 Wib
Gubernur Sumbar kunker ke Arab Saudi temui investor dan keluarga ulama
Senin, 1 April 2024 10:58 Wib
DWP Kabupaten Bandung bangun kinerja optimal melalui Kunker ke Bukittinggi
Jumat, 17 November 2023 20:27 Wib
Dampingi kunjungan Presiden di IKN, Dirut PLN siap penuhi kebutuhan listrik dari energi bersih
Jumat, 3 November 2023 18:13 Wib
Jelang Kunker RI 1, PLN Sumbar siapkan Infrastruktur & Suplai Listrik Andal Tanpa Kedip, hingga Kepulauan Mentawai
Selasa, 24 Oktober 2023 9:33 Wib