KIM, jadi media KPU Solok tingkatkan partisipasi pemilu

id KPU Solok,Partisipasi pemilu,kesenian irama minang

KIM, jadi media KPU Solok tingkatkan partisipasi pemilu

KPU Solok menyediakan beragam hadiah yang akan diberikan saat sosialisasi Pemilu melalui Kesenian Irama Minang yang digelar Sabtu (9/2). (ANTARA SUMBAR/istimewa)

Arosuka, (Antaranews Sumbar) - Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Solok, Sumatera Barat akan menggelar senam massal dan Kesenian Irama Minang (KIM) untuk merangsang partisipasi dalam pemilihan umum 17 April 2019, pada Sabtu (9/2).

"KPU Sumbar dan KPU kabupaten akan menggelar senam massal dan permainan KIM di lapangan parkir pasar Muara Anas, Kecamatan Bukik Sundi," kata Wakil Divisi Sosialisasi, SDM dan Partisipasi masyarakat KPU Kabupaten Solok, Yusrial di Koto Baru, Jumat.

Rangkaian kegiatan yang diinisiasi oleh KPU Sumbar itu akan diawali dengan senam massal pada pukul 16.00 WIB, kemudian sosialisasi surat suara oleh KPU setempat.

"Malamnya, sekitar pukul 20.00 WIB masyarakat akan dihibur dengan permainan KIM yang diikuti dalam momen malam kebersamaan dengan Ketua KPU Provinsi Sumbar, Amnasmen," katanya.

Kegiatan pendidikan politik sekaligus hiburan bagi masyarakat juga diagendakan akan dihadiri oleh Bupati Solok, Gusmal dan ketua DPRD Hardinalis Kobal.

Penyelenggara juga akan menyediakan hadiah menarik bagi masyarakat yang datang, mulai dari sepeda, kulkas, kompor gas dan hadiah menarik lainnya. Namun intinya adalah pendidikan politik bagi masyarakat.

"Partisipasi masyarakat tidak hanya sekedar meningkat, tapi partisipasi yang diharapkan adalah juga partisipasi yang berkualitas," katanya.

Sementara Divisi Teknis Penyelenggaraan KPU Kabupaten Solok, Defil mengatakan, dengan kegiatan sosialisasi di Kecamatan Bukit Sundi bukan untuk masyarakat sekitar saja namun juga ditujukan terhadap masyarakat luas, termasuk kecamatan tetangga.

Selain pembagian hadiah, akan banyak ilmu pemilu yang akan dibagikan. Sehingga masyarakat benar-benar tahu bagaimana teknis dan tahapan penyelenggaraan pemilu.

"Jika masyarakat sudah tahu teknis pemilu, maka masyarakat tidak akan bingung lagi ketika pemilihan di TPS nanti. Tidak ada lagi suara tidak sah, dan yang lebih penting, tidak ada lagi masyarakat yang tidak ikut memilih," ujarnya. (*)