Paus Benediktus Tinggalkan Vatikan Berjanji Taat pada Penggantinya

id Paus Benediktus Tinggalkan Vatikan Berjanji Taat pada Penggantinya

Vatican City, (Antara/Reuters) - Paus Benediktus pada Kamis meninggalkan Vatikan setelah berjanji taat tanpa syarat kepada siapapun yang berhasil menggantikannya untuk membimbing Gereja Katolik Roma pada salah satu periode paling sarat-krisis dalam 2.000 tahun sejarahnya. Paus pertama dalam enam abad yang berniat mundur, Benediktus, terbang dengan satu helikopter putih angkatan udara Italia untuk ke villa musim panas kepausan di selatan ibu kota, di mana ia akan tinggal sementara. Saat helikopter lepas landas, ia mengirim pesan terakhirnya pada Twitter:. "Terima kasih atas cinta dan dukungan. Semoga Anda selalu mengalami sukacita yang berasal dari menempatkan Kristus pada pusat kehidupan Anda". Lonceng terdengar dari Basilika St Petrus dan semua gereja di Roma ketika helikopter mengitari Kota Vatikan dan terbang di atas Colosseum serta tengara lainnya untuk memberikan Paus menyaksikan pemandangan terakhir kota di mana ia juga sebagai uskup. "Seperti yang Anda ketahui, saat ini berbeda dengan yang sebelumnya," katanya secara emosional, diiring sorak jemaat yang memegang balon serta spanduk-spanduk setelah ia tiba di kota kecil Castel Gandolfo. "Saya hanya akan menjadi Paus tertinggi Gereja Katolik sampai pada pukul 20.00 (waktu setempat) dan kemudian tidak lagi. Saya hanya akan menjadi peziarah yang memulai fase terakhir dari ziarah di bumi ini." Dia kemudian berbalik dan masuk ke dalam villa, tidak pernah terlihat lagi sebagai paus. "Saya ingin melihat dia untuk terakhir kalinya. Saya berharap penggantinya mengikuti jejaknya. Saya merasa sangat terharu berada di sini," kata Giuseppe Ercolino, seorang mahasiswa 19 tahun dari kota terdekat. Dalam satu perpisahan emosional dengan para kardinal Kamis pagi di lukisan dinding Vatikan Sala Clementina, Benediktus tampaknya mengirim pesan yang kuat kepada eselon atas gereja serta sebagai umat beriman untuk tetap bersatu di belakang penggantinya, siapapun dia. "Saya akan terus dekat dengan Anda dalam doa, khususnya di beberapa hari berikutnya, sehingga Anda benar-benar menerima tindakan Roh Kudus dalam pemilihan paus yang baru," katanya. "Semoga Tuhan menunjukkan apa yang dia inginkan. Di antara Anda ada paus masa depan, kepada siapa saya hari ini menyatakan hormat tanpa syarat dan ketaatan." Janji, dibuat menjelang konklaf tertutup di mana para kardinal akan memilih penggantinya, adalah penting karena untuk pertama kalinya dalam sejarah, akan ada seorang paus yang memerintah dan mantan Paus yang hidup berdampingan di Vatikan. Beberapa sarjana gereja khawatir bahwa jika Paus berikutnya membatalkan beberapa kebijakan Benediktus, sementara pendahulunya masih hidup, Benediktus bisa bertindak sebagai penangkal petir untuk para konservatif dan polarisasi 1,2 miliar anggota gereja. Sebelum naik helikopter, Paus Benediktus mengucapkan selamat tinggal untuk para monsignor, biarawati, staf Vatikan dan para penjaga Swiss di halaman istana apostolik San Damaso, Takhta Suci Katholik. Banyak stafnya yang meneteskan air mata mereka saat helikopter meninggalkan mereka. Benediktus akan menghabiskan beberapa bulan pertama pensiunnya di kediaman musim panas Paus, satu kompleks vila dengan kebun, pertanian yang subur dan pemandangan Danau Albano di Kawah vulkanik bawah kota. Benediktus akan tinggal sampai April ketika renovasi diselesaikan atas satu biara di Vatikan yang akan menjadi rumah barunya. Pemilihan paus berikutnya terjadi setelah terbetik skandal pelecehan seksual, kebocoran makalah pribadi, tuntutan peran yang lebih besar untuk wanita, dan banyak gereja percaya akan mendapat manfaat segar dari negara-negara non-Eropa. Sejumlah kardinal dari negara berkembang, termasuk Ghana Peter Turkson dan Antonio Tagle dari Filipina adalah dua nama yang sering disebut sebagai kandidat terkemuka sebagai pengganti Paus Benediktus. (*/sun)