Solok, (Antaranews Sumbar)- Petugas Satuan polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kota Solok, Sumatera Barat, mengamankan 18 pelajar yang berkeliaran di warung sekitar sekolah dan satu remaja yang kedapatan sedang mengisap lem di daerah tersebut selama seminggu kemarin.
"Dalam operasi selama satu minggu terakhir terhadap pelajar yang bolos disaat jam belajar, tim gabungan berhasil mengamankan sebanyak 18 pelajar dan satu orang remaja tanggung yang tengah mengisap lem terjaring," kata Plt Kepala Dinas Satpol PP setempat, Ori Afillo di Solok, Senin.
Ia mengatakan patroli dilakukan petugas di sejumlah tempat dan mendapati sejumlah pelajar berpakaian seragam sekolah bolos di saat jam belajar sekolah. Mereka yang terjaring pada umumnya tengah duduk di warung-warung di luar sekolah.
Selain itu seorang remaja juga diamankan petugas di kawasan Pasar Raya Solok karena sedang mengisap lem. Atas perbuatan para pelajar itu, selain diamankan di kantor Satpol PP, yang bersangkutan juga membuat surat pernyataan dan memanggil orang tua mereka.
"Kami ingin para pelajar yang terjaring ini tidak lagi mengulangi perbuatan mereka. Selain membuat surat pernyataan, orang tua mereka juga dipanggil," ujarnya.
Dalam patroli, petugas memang menyisir sejumlah lokasi yang menjadi tempat para pelajar duduk atau nongkrong di saat jam sekolah. Dan akhirnya di sejumlah warung, petugas menemukan para pelajar yang masih mengenakan seragam sekolah membolos.
Kepada petugas, para pelajar mengaku dan mengelak dengan berbagai alasan agar mereka tidak diamankan. Namun untuk memberikan efek jera, para pelajar tersebut dibawa ke kantor Satpol PP setempat.
Sementara itu, Wakil Wali Kota Solok Reinier mengatakan, selain menertibkan pelajar yang kedapatan berkeliaran diluar jam sekolah pihaknya juga akan melakukan pengawasan terhadap pelajar yang keluyuran malam hari.
"Kami juga akan melakukan pengontrolan terhadap anak-anak usia sekolah yang keluyuran lewat dari pukul 21.30 WIB," ujarnya. (*)
Dengan adanya pengawasan dan penertiban terhadap pelajar, bisa mengarahkan mereka untuk lebih giat belajar dan menghabiskan waktu untuk hal yang sifatnya positif.
Reinier berharap, upaya yang dilakukan pemerintah setempat didukung penuh oleh masyarakat dengan ikut mengawasi dan mengontrol hal-hal yang menjurus pada kenakalan remaja dan pergaulan bebas.
Hal itu, lanjutnya, bukanlah sebuah bentuk pengekangan terhadap kebebasan anak namun sebagai wujud upaya melindungi mereka dari hal-hal yang berpotensi merusak diri dan masa depan. Terutama pergaulan bebas dan narkoba serta perilaku menyimpang lainnya. (*)
Berita Terkait
Satpol PP Damkar Agam jaring belasan siswa bolos belajar
Kamis, 2 November 2023 15:15 Wib
Diduga karena siswa bolos merokok, mesjid di Agam nyaris terbakar
Kamis, 8 Desember 2022 19:12 Wib
Satpol PP Damkar Agam amankan 26 pelajar bolos di Pantai Tiku
Selasa, 27 September 2022 15:33 Wib
Di Pariaman, saat penerapan belajar tatap muka terbatas masih ada siswa yang bolos
Rabu, 29 September 2021 16:36 Wib
Bolos belajar, delapan siswa diamankan Satpol-PP Damkar Agam
Selasa, 4 Februari 2020 16:38 Wib
Alasan janji dengan teman, dua siswa diamankan Satpol PP Solok karena bolos
Rabu, 29 Januari 2020 18:25 Wib
Janji main saat jam belajar, empat siswa diamankan Pol PP
Selasa, 26 November 2019 15:54 Wib
39 pelajar diamankan, membolos dan akan tawuran
Jumat, 1 November 2019 19:41 Wib