Warga Pulau Sebesi lampung ingin direlokasi

id Gunung Anak Krakatau,Pulau Sebesi,Relokasi warga Pulau Sebesi

Warga Pulau Sebesi lampung ingin direlokasi

Arsip - Semburan material vulkanik Gunung Anak Krakatau (GAK) di Perairan Selat Sunda, Minggu (2/9). (FOTO ANTARA/M Awaludin/Kristian Ali/ss/SPT/12/)

Lampung, (Antaranews Sumbar) - Warga Pulau Sebesi, Kabupaten Lampung Selatan, Provinsi Lampung yang menjadi korban bencana tsunami ingin direlokasi ke tempat yang lebih aman dan tidak mau kembali lagi ke kampungnya.

"Saya sudah tidak berani lagi pulang ke Pulau Sebesi, bahkan ternak seperti kamping serta harta benda lainnya saya iklaskan," kata warga Dusun Tejang, Desa Teluk Baru, Kecamatan Rajabasa Holah (50), di pengungsian Lapang Tensi Indoor Kalianda, Jumat.

Ia memilih tidak ingin kembali ke kampung halamannya itu karena jarak antara pulau yang didiaminya cukup dekat dengan Gunung Anak Krakatau, bahkan semburan abu vulkanik dan erupsi hampir setiap hari dilihatnya.

Jika memilih bertahan di Pulau Sebesi khawatir akan menjadi korban selanjutnya. Maka dari itu, ia meminta kepada pemerintah agar dibuatkan rumah di luar Pulau Sebesi dan menerima dalam bentuk apapun yang terpenting bisa untuk didiami.

Namun demikian, ia tidak terlalu memikirkan bantuan yang terus berdatangan dari para donatur dan dermawan, sebab dirinya sudah bisa selamat pun merupakan anugrah yang tak ternilai dari Allah SWT.

"Alhamdulillah suami saya juga selamat, meskipun saat kejadian harus dipapah karena kakinya lumpuh. Bahkan suami sempat pasrah jika meninggal diterjang tsunami karena itu merupakan cobaan dari Allah SWT," tambahnya.

Senada dengannya, Rosmiati mengatakan dirinya ingin pindah dari Pulau Sebesi, sebab selain rumahnya sudah hancur juga khawatir terjadi bencana susulan. Apalagi setiap harinya melihat kondisi Gunung Anak Krakatau yang selalu memuntahkan lahar panas.

Lanjut dia, dirinya tidak terlalu memikirkan kondisinya tetapi yang terpenting kesehatan kedua anaknya yang masih balita. Saat kejadian tsunami pun yang dipikirkan olehnya hanya anaknya, bahkan saat lari ke gunung ia tidak memikirkan bahwa kaki sakit terkena bebatuan.

"Yang terpenting saat ini selamat, saya pun harus bertahan di pengungsian ini karena tidak ingin lagi pulang ke Pulau Sebesi karena jika melihat kondisi Gunung Anak Krakatau tentunya ada kekhawatiran lebih," katanya.

Semetara, Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Laksamana Muda TNI (Purn) Willem Rampangile mengatakan seluruh rumah yang berada di pesisir pantai khususnya yang terkena dampak tsunami warganya harus direlokasi.

Namun untuk relokasi tersebut perlu adanya koordinasi dengan pemerintah daerah setempat dan instansi terkait dalam memutuskan kebijakan ke depannya karena lokasi untuk relokasi harus tepat. "Semua keputusan relokasi harus dengan koordinasi agar tepat nanti keputusannya," katanya. (*)