Lubuksikaping (Antaranews Sumbar) - Pemerintah Kabupaten Pasaman, memberikan makanan tambahan lokal bagi 31 orang balita dan Ibu hamil di Kampung Koto, Nagari Ganggo Hilia, Kecamatan Bonjol, Jumat pagi.
Menurut Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Pasaman, M Saleh, pemberian makanan tambahan bagi ibu hamil dan balita tersebut merupakan upaya pemerintah untuk mencegah stunting.
"Gizi memegang peranan penting dalam siklus hidup manusia. Upaya perbaikan status gizi masyarakat akan memberikan kontribusi nyata bagi tercapainya tujuan pembangunan nasional," kata Sekda.
Pemberian tambahan asupan gizi bagi ibu hamil dan balita, kata dia, akan menurunkan prevalensi gizi kurang pada balita dan kurang energi kronis (KEK) pada ibu hamil.
"Yang pada akhirnya akan dapat meningkatkan kualitas sumber daya manusia," katanya.
Upaya perbaiakan gizi bagi kelompok rawan gizi di kabupaten itu akan terus digalakkan. Terutama pada ibu hamil dan balita. Sebab, kelompok ini cukup rawan mengalami kekurangan gizi.
"Untuk itu kelompok ini perlu mendapat perhatian besar, guna melahirkan generasi yang berkualitas dimasa yang akan datang," ucapnya.
Gangguan tumbuh kembang pada bayi dan anak usia di bawah dua tahun perlu mendapatkan perhatian serius, karena usia itu merupakan masa yang amat penting sekaligus masa kritis dalam proses tumbuh kembang anak baik fisik maupun kecerdasan.
"Untuk perbaikan gizi bagi ibu hamil dan balita, pemerintah pusat sudah menyalurkan dana sebesar Rp625 juta. Dana ini hanya disalurkan untuk 16 kabupaten terpilih dari 160 kabupaten/kota lokus stunting se Indonesia," katanya.
Pemberian makanan tambahan lokal ini dilaksanakan di sepuluh nagari lokus stunting di Kabupaten Pasaman. Selama delapan hari kegiatan, dimulai dari 7-14 Desember 2018.
Berdasarkan data dari Dinas Kesehatan setempat, jumlah balita stunting di sepuluh nagari itu mencapai 1.253 orang anak.
Di Nagari Cubadak, Duokoto. Jumlah balita stunting mencapai 415 orang anak. Disusul Nagari Ladang Panjang di Tigo Nagari 172 orang anak, Muaro Seilolo, MTS 164 anak, Ganggo Hilia, Bonjol 137 anak.
Berikutnya, Malampah, Tigonagari 102 orang anak. Binjai di Tigonagari 83 orang anak, Koto Kaciak, Bonjol 68 anak, Panti 52 orang anak, Kotorajo, Rao Utara 51 orang anak. Terakhir, Nagari Simpang Tonang 9 orang anak. *
Berita Terkait
Cegah Stunting, Pj. Wako Padang Panjang serahkan PKMK Balita
Jumat, 5 April 2024 9:11 Wib
Pemprov Sumbar siapkan posko kesehatan bayi-balita di Pesisir Selatan
Selasa, 19 Maret 2024 15:12 Wib
Padang bagikan tablet penambah darah dan telurayam cegah stunting
Rabu, 8 November 2023 18:05 Wib
Darul Siska sambangi Alfarizi balita alami penyakit Hydrocephalus, minta M Djamil berikan perhatian khusus
Selasa, 10 Oktober 2023 16:54 Wib
Semen Padang salurkan PMT untuk balita stunting di Labuah Panjang Solok
Minggu, 1 Oktober 2023 12:04 Wib
Prevalensi balita stunting Solok Selatan 10,2 persen
Rabu, 27 September 2023 10:57 Wib
Pemkot Solok sosialisasi Bina Keluarga Balita untuk tekan gizi buruk
Rabu, 6 September 2023 20:31 Wib
Dokter: Rotavirus penyebab umum diare pada balita dan anak-anak
Selasa, 22 Agustus 2023 14:21 Wib