Limapuluh Kota, (Antaranews Sumbar) - Akibat diterjang luapan air bah yang turun dari perbukitan kawasan BPTU Padang Mengatas sekitar 60 hektar lahan pertanian masyarakat di Jorong Pakan Sinayan, Nagari Bukik Sikumpa, Kecamatan Lareh Sago Halaban, Kabupaten Limapuluh Kota rusak parah.
"Kerugian masyarakat terdiri atas persawahan, perkebunan dan kolam ikan," ujar Wali Nagari Bukik Sikumpa, Zulfakri Utama Putra, di Limapuluh Kota, Sabtu.
Pemerintahan nagari saat ini sedang melakukan pendataan kerugian harta benda akibat musibah bencana alam banjir atau air bah yang terjadi Jum’at (2/11) .
Kapolsek Luhak, AKP Kaspi Darmis yang hadir dalam pendataan di kantor Walinagari Bukik Sikumpa yang dijadikan sebagai Posko Bencana Alam Banjir, Sabtu, (3/11) mengungkapkan sedikitnya tercatat 48 kepala keluarga warga Nagari Bukik Sikumpa yang mengalami kerugian atas musibah bencana alam banjir.
“Kerugian materi yang dialami masyarakat Nagari Bukik Sikumpa mencapai Rp300 juta. Alhamdullilah, dalam musibah air bah yang terjadi di daerah itu tidak menimbulkan korban jiwa,” ungkap Kapolsek Luhak, AKP Kaspi Darmis.
Dari 48 warga yang terkena musibah bencana banjir tersebut seorang diantaranya Purnawirawan Polri Aiptu Faizal, tercatat paling banyak mengalami kerugian karrna pagar tembok permanen yang ada di pekarangan rumahnya, ambruk akibat diterjang luapan air bah yang datang begitu deras dari lereng Gunung Sago.
“Namun untung, runtuhnya pagar tembok setinggi dua meter itu tidak menimpa pemilik rumah,” kata dia.