Satu minggu dibuka, pendaftar CPNS Pariaman capai 1.000 orang

Pariaman, (Antaranews Sumbar) - Pemerintah Kota Pariaman, Sumatera Barat menyatakan selama satu minggu penerimaan Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS), tercatat sudah 1.000 orang yang mendaftar di daerah itu.

"Data terakhir yang dihimpun oleh tim verifikator mencapai 1.000 peserta, sedangkan berkas yang masuk melalui kantor Pos tercatat sebanyak 240 dokumen," kata Kepala Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Kota Pariaman, Irmadawani di Pariaman, Selasa.

Ia mengatakan tingginya animo masyarakat dalam mengikuti seleksi CPNS 2018, hingga saat ini masih didominasi oleh tenaga pendidik dan kesehatan.

Kemudian untuk mengantisipasi berkas peserta CPNS yang tidak lengkap, pihaknya menghubungi secara langsung agar tidak terkendala saat ujian.

"Sudah ada beberapa peserta CPNS yang kami hubungi melalui sambungan telepon, hal itu dikarenakan berkasnya tidak lengkap. Kami tidak ingin mereka gagal ujian hanya karena tersandung hal demikian," ujar dia.

Terkait pendaftaran ujarnya, telah dimulai sejak 26 September hingga 13 Oktober 2018 dan penyerahan berkas paling lama pada 15 Oktober 2018.

Terkait penyelenggaraan lokasi ujian Computer Assited Test (CAT), Kota Pariaman mengadakannya di gedung Unit Pelaksana Teknis Badan Kepegawaian Negara (BKN) provinsi setempat.

Hal tersebut kata dia, dikarenakan belum adanya gedung sekaligus fasilitas komputer yang lengkap untuk menyelenggarakan CAT di daerah itu.

"Kota Pariaman masih menumpang ujian CAT di UPT BKN yang berada di Kota Padang, namun kedepan pemerintah akan mengupayakan di Pariaman," katanya.

Harsi (27) salah seorang peserta CPNS asal Kota Pariaman, mengatakan cukup kesulitan dalam membuka situs penerimaan tersebut.

Bahkan kata dia, harus menunggu hingga empat hari untuk bisa mengakses sekaligus menyelesaikan berkas yang diminta oleh panitia.

"Saya butuh waktu empat hari untuk membuka dan memasukkan berbagai persyaratan yang diminta, hal itu dikarenakan jaringan sering macet," katanya.

Pihaknya berharap pemerintah segera mencarikan solusi untuk menangani persoalan tersebut karena masih banyak masyarakat yang kesulitan membuka situs penerimaan CPNS 2018. (*)