Realisasi Imunisasi Campak Rubella Agam Baru 11,8 Persen

id Imunisasi

Realisasi Imunisasi Campak Rubella Agam Baru 11,8 Persen

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Agam, Indra melihat selebaran terkaiit imunisasi campak dan rubella. (Yusrizal)

Lubukbasung, Sumbar, 23/9 (Antara) - Dinas Kesehatan Kabupaten Agam, Sumatera Barat, menyatakan realisasi pemberian imunisasi campak dan rubella di daerah itu baru sebanyak 15.999 dari 135.975 anak atau 11,8 persen.

"Realisasi imunisasi campak dan rubella masih rendah," kata Kepala Dinas Kesehatan Agam, Indra didampingi Kasi Surveilans dan Imunisasi, Wanefri di Lubukbasung, Minggu.

Ia mengatakan, ke 15.999 anak yang telah mendapatkan imunisasi itu tersebar di Puskesmas Lubukbasung sebanyak 2.882 orang dari target 10.823 anak, Puskesmas Manggopoh 1.711 anak dari target 9.302 anak, Puskesmas Tiku 761 anak dari target 6.149 anak, Puskesmas Muaro Putih 575 anak dari target 3.097 anak.

Sementara Puskesmas Batu Kambiang 243 anak dari target 2.572 anak, Puskesmas Bawan 1.313 anak dari target 6.241 anak, Puskesmas Koto Alam 822 anak dari target 8.122 anak, Puskesmas Palembayan 237 anak dari target 2.212 anak, Puskesmas Pasar Ahad 705 anak dari target 4.416 anak.

Sedangkan Puskesmas Maninjau 1.393 anak dari target 4.784 anak, Puskesmas Matur 91 anak dari target 4.259 anak, Puskesmas Ampekkoto 683 anak dari target 7.320 anak, Puskesmas Malalak 223 anak dari target 2.342 anak, Puskesmas Padang Luar 392 anak dari target 11.468 anak.

Lalu Puskesmas Sungaipua 895 anak dari target 7.154 anak, Puskesmas Lasi 836 anak dari target 6.057 anak, Puskesmas Biaro 449 anak dari target 12.464 anak, Puskesmas Kapau tiga anak dari target 3.512 anak, Puskesmas Pakan Kamih 235 anak dari target 6.389 anak.

Selain itu Puskesmas Magek satu anak dari target 4.397 anak, Puskesmas Baso 328 anak dari target 5.494 anak, Puskesmas Padang Tarok 108 anak dari target 3.881 anak dan Puskesmas Palupuh 1.113 anak dari target 3.522 anak.

"Realisasi yang paling terendah berada di Puskesmas Magek satu anak dan Puskesmas Kapau tiga anak," katanya

Menurut dia rendahnya realisasi itu akibat orang tua tidak mau anak mereka mendapatkan imunisasi tersebut saat pemberian di sekolah dan di Posyandu.

Bahkan mereka langsung pergi ke sekolah anaknya untuk menyampaikan kepala guru kelas bahwa anak mereka tidak boleh diberikan imunisasi itu.

"Ini yang terjadi selama ini di lapangan saat pemberian imunisasi tersebut," tegasnya.

Namun pihaknya terus melakukan sosialisasi kepada masyarakat agar memberikan imunisasi itu, karena imunisasi tersebut sangat berguna untuk melindungi anak dari berbagai penyakit.

Selain itu, Bupati Agam dan pihaknya juga memberikan imbauan kepada orang yang memiliki anak usia sembilan bulan sampai 15 tahun.

"Dengan cara itu maka realisasi imunisasi campak dan rubella akan memenuhi target sekitar 90 persen," katanya.

Imunisasi campak dan rubella diberikan secara massal semenjak awal Agustus 2018. Namun pertengahan Agustus, program tersebut dihentikan untuk sementara waktu.

Imunisasi tersebut kembali dilakukan pada awal September 2018. (*)