Pemkot Padang tetap lanjutkan imunisasi Rubella

id vaksin,campak dan rubella

Pemkot Padang tetap lanjutkan imunisasi Rubella

Wali Kota Padang Mahyeldi. Antara Sumbar/Ikhwan Wahyudi.

Padang, (Antaranews Sumbar) - Pemerintah Kota Padang, Sumatera Barat menegaskan komitmennya untuk tetap melanjutkan pelaksanaan program imunisasi campak dan rubella bagi anak usia lima bulan hingga 15 tahun.

"Satu-satunya cara mencegah campak dan rubella dengan vaksin dan Balai POM juga sudah memeriksa vaksin ini dan menyatakan tidak ada masalah," kata Wali Kota Padang Mahyeldi di Padang, Senin usai melepas calon haji kloter 17 Embarkasi Padang.

Menurut dia beberapa negara lainnya seperti Yaman dan negara Eropa juga melaksanakan imunisasi ini.

"Pada tahun lalu di Padang juga ada imunisasi dan tidak ada masalah," kata dia.

Terkait dengan adanya kekhawatiran sejumlah orang tua terhadap pelaksanaan vaksin ini ia mendorong Dinas Kesehatan harus lebih proaktif melakukan advokasi dan memberi penjelasan soal pentingnya vaksin.

"Sehingga masyarakat paham dengan imunisasi ini dan tidak ada lagi yang menolak, minimal 95 persen anak diimunisasi," kata dia.

Ia menyatakan jika jumlah target imunisasi kurang dari 95 persen berarti gagal dan apalagi di Padang campak dan rubella angkanya cukup tinggi berdasarkan temuan sebelumnya.

"Artinya vaksin harus dilaksanakan kepada seluruh warga Padang saya mengimbau dapat melaksanakan dan mendukung kegiatan imunisasi ini," kata dia.

Sebelumnya Majelis Ulama Indonesia (MUI) Sumatera Barat menyarankan imunisasi Measles Rubella (MR) ditunda hingga ada kejelasan mengenai kehalalan bahan dasar pembuatan vaksin.

Ketua MUI Sumbar Gusrizal Gazahar mengatakan pihaknya telah menyurati MUI pusat yang intinya tidak menyetujui vaksinasi MR sampai keluarnya sertifikat halal dan merekomendasikan penundaan imunisasi hingga ada kejelasan.

Hal itu dilakukan untuk menghilangkan keraguan dan kebingungan di tengah-tengah umat terkait program imunisasi yang dilakukan pemerintah selama Agustus dan September 2018.

Meski Dinas Kesehatan bersama sejumlah organisasi terkait telah berupaya memberikan pemahaman dan sosialisasi terkait pentingnya imunisasi dan bahaya campak serta rubella yang bisa menyebabkan kematian, tetapi keraguan belum bisa sepenuhnya diatasi, kata dia. (*)