Jus Nipah minuman favorit di Singkil yang laris di Ramadhan

id jus

Jus Nipah minuman favorit di Singkil yang laris di Ramadhan

Jus. (FOTO: ANTARA-SUMBAR/Syafril)

Selama bulan Ramadhan, Alhamdulillah yang dijajakan setiap sore mulai pukul 16.00 hingga pukul 18.30 WIB, dagangan jus buah nipah tetap laris,
Singkil, Aceh, (Antaranews Sumbar) - Jus buah nipah kini jadi minuman favorit di Kecamatan Singkil, Kabupaten Aceh Singkil dan laris di Pasar jajanan Pulosarok untuk berbuka puasa di Ramadhan.

"Selama bulan Ramadhan, Alhamdulillah yang dijajakan setiap sore mulai pukul 16.00 hingga pukul 18.30 WIB, dagangan jus buah nipah tetap laris," kata Putra kepada wartawan di Singkil, Rabu.

Putra bersama rekannya, Rian, baru sebulan terakhir ini mengelola buah nipah menjadi jus buah yang sangat khas rasanya, dan ternyata selama Ramadhan pun dijajakan setiap sore, peminatnya semakin banyak.

Saat ini, kata Putra, minuman jus nipah dibuka di dua tempat untuk mempromosikan minuman khas baru pesisir ini, yakni di Pulosarok, Kecamatan Singkil dan di Rimo, Kecamatan Gunung Meriah, selama ini minuman tersebut hanya ada di Singkil saja.

"Harga masih seperti biasa yang dijual Rp8.000/cup atau gelas plastik, tapi selama bulan puasa melayani pesan antar(delivery order) dengan harga Rp10 ribu," kata Putra.

Sebelumnya jajanan sehat itu banyak menggugah setiap pelanggan yang mampir ke warung sederhana milik dua pemuda itu pada saat acara HUT Kabupaten Aceh Singkil di Pantai Pulosarok, Aceh Singkil selama sepekan.

"Banyak pelanggan setelah mencicipi jus nipah racikan kami, ketagihan, apa lagi di waktu siang dan sore hari coba deh," katanya.

Rian dan Putra yang baru saja tamat perguruan tinggi itu, keduanya telah puas mengenyam pendidikan di rantau orang dan mencoba hal hal usaha dengan memanfaatkan hasil alam di seputaran pantai pesisir Aceh Singkil dibantu sejumlah pemuda lainnya.

Rian mengatakan, komposisi jus nipah sangat sederhana yakni susu, sirup dan es batu setelah buah nipah diblender.

"Untuk wilayah Singkil, jus nipah yang isi buahnya mirip kolang kaling ini diperkirakan baru enam bulan terakhir ini dikenal itupun yang mengelola hanya satu hingga tiga orang masyarakat, dan belum meluas dikenal masyarakat," kata Rian.

Sebab, tambahnya, selama ini pohon nipah daunnya diambil untuk pembalut rokok tradisional dan buah nipah dinikmati warga pesisir tanpa diolah dimakan langsung setelah kulitnya dibelah. Paling sering yang mengkonsusumsi nelayan pulang mancing dan mengambil satu tandan buah nipah.

"Saya yakin jus nipah akan menjadi minuman favorit di bulan Ramadhan selain air kelapa muda dan air tebu," ujarnya.

Rian sangat yakin, karena pada saat berjualan dalam agenda Festival Adat dan Budaya pada hari jadi Kabupaten Aceh Singkil ke-19 di lapangan Alun - alun, Pulosarok, jus nipah laris manis.

"Satu hari bahan baku jus nipah bisa habis sampai 50 tandan, makanya saya yakin di bulan Ramadhan minuman ini akan menjadi hidangan istimewa dikala berbuka," ujarnya.

Padahal, ujarnya buah nipah yang hanya dicampur sirup, susu dan es dengan tarif per cup atau cangkir seharga Rp8.000.(*)