Bupati: tenaga kontrak dibutuhkan bagi yang loyal bangun daerah

id pegawai kontrak mentawai

Bupati: tenaga kontrak dibutuhkan bagi yang loyal bangun daerah

Bupati Kepulauan Mentawai Yudas Sabaggalet ((P Sanene))

Tenaga kontrak yang bekerja di lingkup Pemkab Mentawai, harus loyal, harus bisa melakukan pekerjaan dalam melayani masyarakat.
Tuapeijat (Antaranews Sumbar) - Pemerintah Kabupaten Kepulauan Mentawai melakukan seleksi tenaga kontrak sejak 26 Januari 2018, guna mencari secara selektif terhadap yang loyal membangun daerah, kata Bupati Kepulauan Mentawai Yudas Sabaggalet.

“Hasilnya masih diproses untuk lebih selektif, dan beberapa pekan lagi akan keluar hasilnya,” kata Bupati Kabupaten Kepulauan Mentawai, Yudas Sabaggalet, Kamis

Bupati menjelaskan, terkait proses seleksi tenaga kontrak, antara lain jadi perhatian ialah soal nilai, ketaatannya dalam melakukan pekerjaan atau tingkat kehadir. Namun, yang menjadi utama sebagai penilaian adalah berkaitan dengan perilaku dan rekam jejak yang penting.

"Kenapa prilaku terpenting jadi titik perhatian, terkait kadang bekerja di lingkup Pemkab Mentawai, tapi berperilaku orang politik, LSM mengadu-adu kita. Itu tidak bisa menjadi pegawai di pemerintahan kita,” tegas Yudas.

Tenaga kontrak yang bekerja di lingkup Pemkab Mentawai, kata bupati, harus loyal, harus bisa melakukan pekerjaan dalam melayani masyarakat.

“Dia harus loyal, kita kontrak untuk membantu kita di pemerintah, supaya masyarakat menikmati pelayanan, bukan menambah masalah atau membuat gaduh,” kata dia.

Selama ini, ia menilai, banyak tenaga kontrak yang berperilaku seperti orang politik, LSM.

“Kalau selama ini banyak perilaku tenaga kontrak yang beperilaku seperti politik, LSM. Jangankan tenaga kontrak, PNS saja kalau masih ada yang beperilaku begitu tidak bisa kita pertahankan, maka penting kita pelajari track recordnya,” kata Bupati.

Tim yang dikerakan untuk melakukan pengecekan ke lapangan telah dibentuk, seperti Dinas Kesehatan, BKPSDM, Dinas Pendidikan.

Input juga diminta kepada pimpinan tenaga kontrak, bagaimana kinerja tenaga kontraknya selama ini, sehingga itu di pertimbangkan.

"Kita harapkan mereka harus kerja dengan benar, tapi kalau biasa membuat kegaduhan jangan kerja di sini. Kita tidak ingin tenaga kontrak yang ada justru merugikan dan menambah beban pemerintah," katanya.

Ia mengumpamakan, orang tua yang membiayai kehidupan anak di rumah, lalu mau dibakar pula rumah tersebut, hal itu suatu ang tidak benar.

Oleh karenanya, agar tidak terjadi maka menjadi lama pengumuman hasilnya, karena mempelajari rekam jejaknya.

Menurut Yudas, penyeleksian tenaga kontrak lebih pada mencari tenaga yang loyal juga tidak ada target berapa jumlah yang diterima atau pun dikurangi.

“Bukan pengurangan tetapi ini persoalan mental, jumlah yang kita butuhkan juga relatif. Tapi apabila mentalnya tidak bagus akan merepotkan kita," kata Bupati. ***