Dasawisma berprestasi Sijunjung nominator tingkat provinsi 2018

id Dasawisma,Sijunjung

Dasawisma berprestasi Sijunjung nominator tingkat provinsi 2018

Taman Dasawisma (Ist)

Muaro (Antaranews Sumbar) Elidawati (45) cukup terharu karena masuk sebagai salah satu dari lima nominator Ketua Dasawisma berprestasi tingkat Provinsi Sumatera Barat pada 2018.

Perempuan kelahiran di Medan pada 9 Juli 1972, telah menjadi Ketua Kelompok Dasawisma Cemara Jorong Kurnia Kamang Kecamatan Kamang Baru Kabupaten Sijunjung sejak tahun 2008.

Wanita berkerudung yang memiliki tiga orang anak, berprofesi sebagai Ibu Rumah Tangga ini tidak mempunyai target dalam mengelola Kelompok Dasawisma di lingkungannya.

Dasawisma Cemara yang diketuai oleh wanita yang lulusan SMA ini, terletak di Jorong Kurnia Kamang Nagari Kamang, Kecamatan Kamang Baru dengan jumlah sebanyak 15 kepala keluarga (KK).

Jumlah jiwa sebanyak 43 jiwa atau jumlah rumah sebanyak 15 unit rumah dengan sumber air berasal dari Sumur yakni, Pamsimar.

Sedangkan, jumlah warga ikutserta keluarga berencana (KB) adalah jumlah Perempuan Usia Subur (PUS) sebanyak 14 orang dan jumlah WUS sebanyak enam orang.

Tingkat pendidikan keluarga anggota Dasawisma ini rata-rata berpendidikan dari tamatan SD sebanyak 22 orang, SLTP sebanyak 8 orang, dan SLTA tercatat tujuh orang.

Dengan nama anggota sebagai berikut Elidawati, Didi, Bonasem, Supomo, Satinem, Srihartati, Sulasno, Murtejo, Turismin, Yatim, Sodri , Klimah Tuti, Suyitno, Lamisyah , Tugiman.

Berikut Keberhasilan yang pernah diraih oleh kelompok Dasawisma Cemara ini antara lain;

Dengan adanya Dasawisma yang aktif melaksanakan pencatatan kegiatan sehingga jadi terbaik di Nagari dan sekaligus di Kabupaten Sijunjung pada 2018.

Kegiatan yang dilakukan seperti gotong-royong dilaksanakan dikebun sayur Dasawisma strowbery juga dapat menghasilkan Toga, warung, sayur yang dapat dimanfaatkan oleh anggotanya.

Kegiatan UP2K yang masih aktif membuat Stick Lele, budidaya telur puyuh, pembuatan sampah kering didaur ulang menjadi keterampilan seperti tas, keranjang, dompet dll yang terbuat dari sampah plastik, sehingga dapat menambah pendapatan keluarga.

Kegiatan budidaya telur puyuh ini mengandung nilai Gizi yang sangat tinggi dan baik untuk kesehatan dan juga banyak disukai oleh masyarakat.

Proses budidaya telur puyuh dilakukan dengan pembagian tugas setiap anggotanya dimulai dari tempat menetaskan telur puyuh dengan alat mesin tetas.

Perawatan anak puyuh selama 20 hari selama umur 21-40 hari masa bertelur dan kotoran puyuh dapat dimanfaatkan untuk pupuk tanaman toga, sayuran, cabe dan makanan lele. Kegiatan pembuatan jamu dengan bahan kunyit yang diolah menjadi jamu.

Elidawati juga menuturkan program rencana kerja Dasawisma Cemara di Tahun 2018 ini adalah membatik yang akan dibantu oleh Kabupaten.

Elidawati juga tidak memungkiri, selama melaksanakan kegiatan Dasawisma Cemara masih ada hambatan yang ditemui di lapangan terutama keterbatasan SDM para anggotanya.

Ia berharap anggotanya dapat diberikan pelatihan dan pembinaan lebih lanjut.***