Jakarta, (Antaranews Sumbar) - Ketua DPR RI, Bambang Soesatyo menilai sudah sangat keterlaluan dan amat mengkhawatirkan upaya penyelundupan narkoba ke Indonesia dalam jumlah besar dan berulang kali.
Karena itu, saya minta Polri mengusut tuntas sindikat jaringan narkoba di Indonesia, katanya melalui siaran persnya yang diterima di Jakarta, Sabtu.
Ia menambahkan hal itu menyikapi upaya penyelundupan tiga ton sabu yang dibawa kapal ikan Myanmar berbendera Taiwan di perairan Kepulauan Riau.
Upaya penyelundupan sabu dalam jumlah sangat besar ini digagalkan oleh Tim Bea Cukai Kepulauan Riau.
Bamsoet, panggilan Bambang Soesatyo, juga memberikan apresiasi sangat tinggi kepada Tim Bea Cukai Kepulauan Riau yang berhasil mengagalkan upaya penyelundupan tiga ton sabu tersebut.
Menurutnya informasi dari intelejen Cina kepada Badan Narkotika Nasional (BNN) seperti disampaikan Kepala BNN Komjen Pol Budi Waseso terbukti benar.
Informasi tersebut menyebutkan, ada sekitar lima ton sabu senilai Rp10 triliun menuju perairan Indonesia.
Upaya penyelundupan sabu tersebut, tangkapan pertama sebanyak satu ton di perairan Batam.
Tangkapan kedua sebanyak 1,6 ton juga di perairan Batam pada pekan lalu, serta tangkapan Ketiga dilakukan pada Jumat (23/2) yakni sebanyak tiga ton, juga diperairan Pulau Batam.
Bamsoet mendesak Polri dapat melakukan pendindakan hingga tuntas, bukan hanya kepada para awak kapal yang hanya sebagai kurir, tapi sampai kepada benadar besarnya.
"Tidak hanya awak kapal, bandar harus diusut tuntas. Tidak peduli bandar besar itu sindikat lokal ataupun internasional, harus disikat semua," tegasnya.
Ia mengingatkan berdasarkan informasi intelejen yang diperolehnya dari Kepala BNN Budi Waseso, diduga masih ada sekitar 600 ton bahan baku sabu berkualitas tinggi senilai Rp 1200 triliun atau hampir setengah dari total ABPN Indonesia, siap memasuki wilayah Indonesia.
"Pantauan terakhir ada disekitar perairan Timor Leste yang kemudian hilang dari pantauan satelit," katanya.
Bamsoet juga mengingatkan TNI, Polri, BNN, dan Bea Cukai jangan cepat berpuas diri, tapi harus terus waspada.(*)