Padang, (Antaranews Sumbar)- Badan Pusat Statistik Sumatera Barat (BPS) mencatat ekonomi provinsi itu tumbuh 5,29 persen pada 2017 atau berada di atas angka Nasional yang hanya 5,07 persen.
"Angka ini juga mengalami peningkatan dibandingkan 2016 yang saat itu pertumbuhan ekonomi Sumbar berada pada posisi 5,27 persen," kata Kepala BPS Sumbar Sukardi di Padang, Senin.
Ia menjelaskan dari sisi produksi kinerja lapangan usaha pertanian merupakan kontributor terbesar penyumbang ekonomi Sumbar yang mengalami pertumbuhan 2,01 persen pada 2016 menjadi 3,40 persen pada 2017.
"Dari sisi pengeluaran kenaikan ekonomi Sumbar didorong oleh membaiknya ekspor dari minus 11,46 persen pada 2016 menjadi 16,49 persen pada 2017," kata dia.
Ia menyebutkan jika diukur dari Produk Domestik Bruto Regional maka akan mencapai Rp214,58 triliun dan PDRB per kapita sebesar Rp40,32 juta.
Sementara menurut lapangan usaha, ekonomi Sumbar mengalami pertumbuhan tertinggi pada lapangan pendidikan sebesar 9,94 persen, akomodasi, makanan dan minuman 8,76 persen dan informasi serta komunikasi 8,74 persen.
Tidak hanya itu pada 2017 lapangan usaha pertanian, kehutanan dan perikanan tumbuh 23,55 persen, perdagangan besar , reparasi mobil, sepeda motor 15,05 persen dan transportasi serta pergudangan 12,64 persen.
Kemudian dari sisi pengeluaran pertumbuhan ekonomi Sumbar ditopang oleh impor luar negeri sebesar 71,82 persen, ekspor 8,59 persen dan konsumsi rumah tangga 5,48 persen.
Sebelumnya Gubernur Sumbar Irwan Prayitno menyampaikan Sumbar terbuka lebar untuk investasi.
Menurut Irwan pihaknya telah menerapkan bebas biaya dalam pengurusan izin investasi di provinsi kecuali hal-hal yang diatur oleh perda.
"Kalau surat izin gratis, tidak perlu bayar syaratnya pihak yang ingin investasi harus serius," ujarnya.
Terkait adanya pandangan salah satu kendala investasi di Sumbar adalah persoalan tanah Irwan memastikan semua hal itu bisa diatasi dengan pendekatan budaya.
Kalau memang niat kita baik, datangi masyarakat jelaskan maksud dan tujuan, mereka akan menerima, syaratnya jangan ada yang disembunyikan, lanjut dia.
Irwan mengatakan salah satu cara mempercepat pertumbuhan ekonomi adalah melalui investasi karena Anggaran Pendapatan Belanja Daerah nilainya kecil.
Memang ada banyak dana dari pusat, namun semuanya sudah ada ketentuan dan peruntukan, mengandalkan APBD sulit karena minim, lanjutnya.
Ia menambahkan salah satu sektor yang potensial untuk investasi di Sumbar saat ini adalah pariwisata karena pada daerah lain sudah jenuh, sementara di sini sedang menggeliat pertumbuhannya. (*)
Berita Terkait
Tingkat hunian penginapan di Pariaman selama lebaran naik 29 persen
Kamis, 25 April 2024 14:40 Wib
Homestay menjadi primadona bagi wisatawan selama libur lebaran di Tanah Datar
Kamis, 25 April 2024 14:38 Wib
KPPBC: CPO dominasi ekspor Sumbar pada triwulan I 2024
Kamis, 25 April 2024 14:37 Wib
Kunjungan wisatawan ke Pariaman selama lebaran capai 186 ribu
Kamis, 25 April 2024 11:41 Wib
Gubernur: Pupuk berbasis batu bara bisa jadi alternatif bagi petani
Kamis, 25 April 2024 5:34 Wib
Tujuh daerah di Sumbar gelar gladi bencana gempa dan tsunami
Rabu, 24 April 2024 19:57 Wib
Kemenkumham Sumbar ikuti diskusi publik Naskah Akademik Ranperda DPRD Pasaman
Rabu, 24 April 2024 19:54 Wib
Orientasi Awal calon ASN Kemenkumham Sumbar, Kadivmin beri pembekalan dan pelaksanaan Tusi
Rabu, 24 April 2024 19:11 Wib