Agam usulkan cetak sawah baru 50 hektare

id Cetak sawah baru

Agam usulkan cetak sawah baru 50 hektare

Lokasi lahan di Muaro Putih, Nagari Tiku Lima Jorong, Kecamatan Tanjungmutiara, Kabupaten Agam, untuk dicetak sawah baru pada 2017. Dok Dinas Pertanian Agam

Lubukbasung, (Antaranews Sumbar) - Pemerintah Kabupaten Agam, Sumatera Barat mengusulkan cetak sawah baru seluas 50 hektare ke Kementrian Pertanian Republik Indonesia untuk program 2018 dalam mendukung upaya khusus (upsus) peningkatan produksi padi di daerah itu.

"Usulan cetak sawah baru ini di Muari Putih, Nagari Tiku Lima Jorong, Kecamatan Tanjungmutiara

untu program 2018," kata Kepala Dinas Pertanian Agam, Afdhal didampingi Kepala Bidang Prasarana Sarana Pertanian dan Penyuluhan, Inyoman Karyawan di Lubukbasung, Jumat.

Ia mengatakan, lokasi yang diusulkan itu berada di lokasi cetak sawah baru pada 2017 seluas 71 hektare.

Lahan tersebut, tambahnya tidak produktif atau tidak pernah diolah warga dan lahan itu milik kelompok tani.

"Mudah-mudahan usulan itu akan direspon oleh Kementerian Pertanian dalam waktu dekat," katanya.

Apabila usulan itu direspon, maka ini merupakan program cetak sawah baru yang ketiga karena pada 2016 Agam juga mendapatkan program cetak sawah baru seluas 59 hektare dan pada 2017 sekuas 71 hektare.

"Produksi gabah kering giling di lahan baru itu sekitar 4,45 ton per hektare," katanya.

Program cetak sawah baru ini bertujuan agar lahan sawah terus meningkat setiap tahun dan tidak terjadinya alih fungsi lahan dalam rangka meningkatknya swasembada pangan.

Selain itu dalam mendukung upaya khusus (upsus) peningkatan produksi padi di daerah itu.

Pada tahun ini target luas tanam 77.555 hektare tersebar di 16 kecamatan. Sedangkan target panen seluas 74.517 hektare dan produksi gabah kering giling 456.047 ton.

Sebelumnya luas tanam 76.342,7 hektare, realisasi luas panen 74.764 hektare dan produksi 418.678 ton.

"Dengan program cetak sawah baru kami berharap tercapai nantinya," katanya.

Sementara Ketua Kerapatan Adat Nagari (KAN) Tiku Lima Jorong, Abdul Muis menambahkan, lahan tidak produktif di daerah itu ada seluas 300 hektare.

Dari 300 hektare itu, sudah cetak sawah baru seluas 111 hektare dengan rincian pada 2016 sebanyak 40 hektare dan pada 2017 sebanyak 71 hektare.

"Kita akan menyediakan lahan untuk ceta sawah baru demi meningkat ekonomi masyarakat setempat," tegasnya. (*)