UN Women Fokus Tingkatkan Kesadaran Masyarakat Akhiri Kekerasan Perempuan

id Miwa Kato

UN Women Fokus Tingkatkan Kesadaran Masyarakat Akhiri Kekerasan Perempuan

Direktur badan urusan perempuan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), UN Women untuk Kawasan Asia-Pasifik, Miwa Kato. (cc)

Jakarta, (Antara Sumbar) - Direktur badan urusan perempuan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), UN Women untuk Kawasan Asia-Pasifik Miwa Kato mengatakan pihaknya terus berupaya meningkatkan kesadaran masyarakat untuk mengakhiri kekerasan terhadap perempuan di dunia.

"Untuk mengakhiri kekerasan terhadap perempuan ini merupakan topik sangat penting dan kita perlu menemukan cara untuk mengakhiri hal ini terjadi," ujarnya dalam acara dialog "A Conversation with the Minster of Foreign Affairs and Women Community Leaders of Indonesia" di Jakarta, Kamis.

Miwa mengatakan 1/3 perempuan di dunia mengalami kejahatan atau kekerasan termasuk kekerasan berbasis jender dalam kehidupan mereka.

Untuk itu, perlu adanya kerja sama semua pihak termasuk pemerintah, masyarakat dan lembaga non pemerintah dalam mewujudkan kesejahteraan dan hak-hak perempuan sebab perempuan juga memiliki peranan penting sebagai agen perubahan dan perdamaian bagi negara dan dunia.

"Perempuan memiliki peran dalam memecahkan konflik di masyarakat," tuturnya.

Dia menuturkan berbagai pengalaman praktis dan pengetahuan yang mendorong pemberdayaan perempuan di berbagai bidang termasuk ekonomi harus diterjemahkan secara konkrit dan aplikatif dalam kehidupan perempuan.

Menurutnya, bukan hanya lewat kebijakan publik, tapi juga menjadi suatu hal penting untuk mencari upaya dalam menjangkau dan menyentuh hati publik untuk membangun atmosfer positif yang mengedepankan kesejahteraan dan hak-hak perempuan serta menangkal ancaman yang berkembang dari ekstrimisme, kekerasan dan terorisme yang terjadi saat ini.

Perspektif pentingnya pemberdayaan perempuan dan perlindungan hak perempuan juga harus dipahami seluruh lapisan masyarakat sehingga tercipta lingkungan yang kondusif bagi perkembangan kapasitas, kesejahteraan dan peranan perempuan.

Duta Besar Jepang untuk Indonesia Masafumi Ishii mengatakan pemerintah Jepang mendukung upaya-upaya internasional dalam mempromosikan hak-hak perempuan dan membangun lingkungan kondusif bagi perempuan serta mendorong kepemimpinan perempuan.

"Jepang juga memberikan bantuan finansial kepada Perserikatan Bangsa-bangsa melalui UN Women," ujarnya.

Menurutnya, ekstrimisme dan kekerasan menjadi ancaman bagi kesejahteraan perempuan. Untuk itu, segala bentuk ancaman bagi kehidupan perempuan harus diatasi.

Masafumi menuturkan pemerintah Jepang bekerja sama dengan UN Women memberikan kontribusi untuk membangun masyarakat yang moderat dalam rangka mengembangkan peranan dan meningkatkan kesejahteraan perempuan.

Dia menuturkan pihaknya bekerja sama dengan UN Women, pemerintah Indonesia dan lembaga swadaya masyarakat untuk membangun masyarakat yang damai serta mendorong kehidupan yang lebih baik dan makmur bagi perempuan di seluruh dunia.

Pada kesempatan itu, Direktur Yayasan Wahid Yenny Zannuba Wahid mengatakan dalam meningkatkan pemberdayaan perempuan, perempuan satu sama lain mengembangkan jaringan berbagi informasi dan pemahaman untuk dapat membangun satu sama lain.

Menurutnya, program pemberdayaan perempuan harus diterjemahkan ke dalam program yang lebih spesifik, relevan dan aplikatif sehingga dapat sampai ke level akar rumput dan dimengerti masyarakat awam.

"Pendekatan-pendekatan yang kita gunakan harus menjangkau hingga akar rumput," tuturnya.

Edukasi terhadap perempuan juga menjadi perhatian penting untuk menjadikan perempuan lebih aktif dan berkualitas sehingga terampil dalam berbagai hal seperti membantu memenuhi kebutuhan rumah tangga, mendidik anak, mengatur keuangan dan berkarir. (*)