Peserta Lampung Gunakan Pakaian "Sulam Usus" Pada Festival Seni Qasidah
Padang, (Antara Sumbar) - Peserta Festival Seni Qasidah Tingkat Nasional ke-22 Padang, Sumatera Barat asal Provinsi Lampung perkenalkan Sulam Usus yang merupakan sulaman khas daerah itu dalam setiap perlombaan yang diikuti.
Koordinator peserta lomba dari Provinsi Lampung, Syaiful Irba Tanpaka di Padang, Selasa, mengatakan seluruh peserta festival asal Lampung sengaja mengenakan busana yang sudah dikreasikan dengan sulaman tradisional khas daerah tersebut.
"Pakaian peserta sengaja didesain semenarik mungkin dengan memberikan sentuhan budaya lokal," katanya.
Ia menyebutkan pada pakaian peserta akan diberikan sentuhan Sulam Usus pada beberapa bagian, dan dikombinasikan dengan tenunan yang disebut dengan Kain Tapis.
Peserta pria mengenakan selendang Kain Tapis dengan motif Sulam Usus, kemudian kain serupa sarung yang diikatkan sehingga lutut juga dari Kain Tapis dengan motif Pucuk Rebung.
"Sementara tutup kepala yang dikenakan merupakan kain tradisional yang sudah dikreasikan," ujarnya.
Selanjutnya ia mengatakan selain untuk silaturahmi festival ini juga merupakan ajang untuk memperkenalkan potensi satu daerah ke daerah lainnya, oleh karena itu pihaknya mengadopsi kebudayaan lokal untuk diperkenalkan.
"Selain busana, pada qasidah khususnya rebana juga diberikan tepukan khusus yang diadopsi dari musik tradisional Lampung," kata dia.
Salah seorang peserta asal Lampung yang mengikuti lomba Bintang Vokalis Anak-anak, Balqis Vania Gitta (13) mengatakan bangga dapat memperkenalkan daerahnya melalui busana yang ia kenakan.
"Melalui festival ini saya dapat memperkenalkan kepada seluruh Indonesia bahwa seperti inilah budaya Lampung," katanya
Kegiatan ini digelar selama selama seminggu, 18- 25 November pada beberapa tempat yang telah ditentukan peserta berjumpah 1.767 orang dari 32 provinsi seluruh wilayah di Indonesia. (*)
Koordinator peserta lomba dari Provinsi Lampung, Syaiful Irba Tanpaka di Padang, Selasa, mengatakan seluruh peserta festival asal Lampung sengaja mengenakan busana yang sudah dikreasikan dengan sulaman tradisional khas daerah tersebut.
"Pakaian peserta sengaja didesain semenarik mungkin dengan memberikan sentuhan budaya lokal," katanya.
Ia menyebutkan pada pakaian peserta akan diberikan sentuhan Sulam Usus pada beberapa bagian, dan dikombinasikan dengan tenunan yang disebut dengan Kain Tapis.
Peserta pria mengenakan selendang Kain Tapis dengan motif Sulam Usus, kemudian kain serupa sarung yang diikatkan sehingga lutut juga dari Kain Tapis dengan motif Pucuk Rebung.
"Sementara tutup kepala yang dikenakan merupakan kain tradisional yang sudah dikreasikan," ujarnya.
Selanjutnya ia mengatakan selain untuk silaturahmi festival ini juga merupakan ajang untuk memperkenalkan potensi satu daerah ke daerah lainnya, oleh karena itu pihaknya mengadopsi kebudayaan lokal untuk diperkenalkan.
"Selain busana, pada qasidah khususnya rebana juga diberikan tepukan khusus yang diadopsi dari musik tradisional Lampung," kata dia.
Salah seorang peserta asal Lampung yang mengikuti lomba Bintang Vokalis Anak-anak, Balqis Vania Gitta (13) mengatakan bangga dapat memperkenalkan daerahnya melalui busana yang ia kenakan.
"Melalui festival ini saya dapat memperkenalkan kepada seluruh Indonesia bahwa seperti inilah budaya Lampung," katanya
Kegiatan ini digelar selama selama seminggu, 18- 25 November pada beberapa tempat yang telah ditentukan peserta berjumpah 1.767 orang dari 32 provinsi seluruh wilayah di Indonesia. (*)