Pemkot Pariaman Latih 30 Perajin Kembangkan Usaha Sulaman

id sulam

Pemkot Pariaman Latih 30 Perajin Kembangkan Usaha Sulaman

Ilustrasi - Sulaman Kapalo Samek (Sulaman Kepala Peniti). (Antara Foto/ Arif Pribadi)

Pariaman, (Antara Sumbar) - Pemerintah Kota Pariaman Sumatera Barat bekerja sama dengan Bank Indonesia (BI) melakukan pembinaan kepada 30 perajin untuk mengembangkan usaha sulaman asli daerah itu.

"Seluruh perajin itu tergabung dalam satu kelompok Mayang Naras, yang akan dibina dan dilatih untuk mengembangkan usahanya agar memiliki daya saing jual," kata Kepala Dinas Perindustrian Perdagangan Koperasi dan Usaha Kecil Menengah Pariaman, Gusniyetti Zaunit, di Pariaman, Kamis.

Ia menjelaskan bentuk pembinaan dan pelatihan yang diberikan seperti pengembangan motif, pewarnaan, dan pembaharuan desain agar tidak tertinggal oleh kemajuan zaman.

Sebagai contoh kata dia, para perajin juga diarahkan bagaimana menghasilkan produk seperti pakaian kasual. Selama ini pelaku usaha dinilai lebih cenderung memproduksi baju tradisional.

Ia mengatakan selain memberikan pelatihan dan pembinaan secara berkelanjutan, puluhan perajin sulaman asli daerah tersebut juga dibantu pemasaran dan promosi produk yang dihasilkan.

Pihaknya menilai selama ini para perajin di Kota Pariaman terkendala di segi promosi dan pemasaran. Sedangkan untuk kualitas produk yang dihasilkan dinilai cukup mampu bersaing dengan kerajinan daerah lainnya.

Pembinaan dan pelatihan tersebut ujar dia, diberikan selama tiga tahun secara berlanjut agar para perajin memiliki hasil produk yang berkualitas.

"Saat ini pemerintah daerah bersama BI baru fokus pada pengayaan Sumber Daya Manusia, ke depan diupayakan adanya bantuan berupa alat produksi," ujarnya.

Selain itu pemerintah daerah juga telah menyiapkan klinik konsultasi bisnis khusus bagi pelaku Usah Kecil dan Menengah (UKM) apabila terkendala usaha.

Klinik konsultasi bisnis katanya, fokus kepada permodalan atau pembiayaan, perizinan, promosi, pemasaran dan terkait produk yang dihasilkan lainnya. Berdasarkan data yang ada, pemerintah daerah mencatat terdapat 1.647 pelaku UKM yang aktif di daerah itu. (*)