Jakarta, (Antara Sumbar) - Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman mengusung upaya penanganan sampah plastik laut yang dilakukan pemerintah dalam Konferensi Our Ocean yang diselenggarakan Uni Eropa di Malta, Jumat.
Deputi Bidang Kedaulatan Maritim Kemenko Bidang Kemaritiman Arif Havas Oegroseno dalam keterangan tertulis di Jakarta, Sabtu, mengatakan, Indonesia menyampaikan rencana aksi nasional penanganan sampah plastik laut yang telah disusun pemerintah guna mengatasi masalah tersebut dalam konferensi itu.
"Kami telah menyusun sebuah rencana aksi nasional yang kokoh sebagai peta jalan untuk mengatasi sampah plastik laut supaya kami dapat mengurangi hingga 70 persen sampah plastik pada tahun 2025," katanya.
Tidak hanya mengatasi sampah di hilir, menurut Havas, di dalam rencana aksi nasional tersebut, pemerintah Indonesia juga berupaya mendorong pembersihan sungai dan pantai.
"Indonesia juga mengembangkan plastik ramah lingkungan, mengenakan pajak pada plastik sekali pakai, mengembangkan 'pilot project' aspal dengan campuran plastik untuk proyek jalan nasional, pengembangan sampah untuk energi, memperkuat inisiatif bank sampah, serta pemberdayaan masyarakat dan pemuda," jelasnya.
Dalam panel yang dimoderatori oleh mantan Menlu Amerika Serikat John Kerry tersebut, Havas juga menceritakan tentang rencana pemerintah untuk mengalokasikan anggaran sebesar 1 miliar dolar AS untuk melaksanakan rencana aksi nasional itu.
"Tapi pemerintah sadar, bahwa upaya itu tidak cukup tanpa kontribusi sektor swasta dan masyarakat," tambahnya.
Untuk itu, pemerintah Indonesia berinisiatif untuk membentuk sebuah Aliansi untuk Solusi Sampah Plastik Laut (Alliance for Marine Plastic Solutions/AMPS).
Upaya tersebut, menurut dia, menjadi pilar penting untuk mencegah kerugian ekologi dan ekonomi yang makin besar karena rusaknya keanekaragaman hayati dan sumber daya laut.
Lebih lanjut, Havas juga sempat bertemu dengan beberapa calon investor untuk menangani sampah plastik dan meningkatkan kapasitas daur ulang.
Selain berbicara tentang sampah plastik laut, dalam konferensi tersebut, Havas juga membeberkan tentang diplomasi maritim Indonesia, penegakan hukum pada Illegal, Unreported, Unregulated (IUU) Fishing, pembangunan infrastruktur kelautan serta langkah penanganan dampak perubahan iklim yang terangkum dalam Kebijakan Kelautan Indonesia.
Konferensi Our Ocean digelar di Malta 5-6 Oktober 2017 untuk merespon dan mendorong komitmen para pejabat tinggi negara agar bekerjasama membuat inovasi di sektor kelautan.
Indonesia mengirim Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti dan Deputi Havas untuk menjadi pembicara dalam forum tersebut. Konferensi Our Ocean 2018 rencananya akan digelar di Bali. (*)
Berita Terkait
DLH Bukittinggi atasi 1.722 ton sampah selama libur Lebaran
Kamis, 25 April 2024 14:43 Wib
Pemkot Payakumbuh upayakan solusi jangka panjang untuk TPA sampah
Rabu, 17 April 2024 17:27 Wib
Gubernur Sumbar terbitkan SE Pengendalian Sampah selama libur lebaran
Senin, 8 April 2024 13:08 Wib
DLH Kota Solok imbau masyarakat disiplin membuang sampah
Sabtu, 6 April 2024 14:33 Wib
Pemkab Agam sediakan armada khusus bawa sampah di tiga sungai
Kamis, 4 April 2024 17:19 Wib
TPA Regional Payakumbuh dibuka sementara pascalongsor
Rabu, 3 April 2024 3:51 Wib
DLH Dharmasraya olah sampah organik jadi pupuk kompos
Kamis, 21 Maret 2024 11:13 Wib
PPST UNAND berhasil kumpulkan 53 kepingan emas dari program "Nabuang Sarok" Semen Padang
Minggu, 17 Maret 2024 14:03 Wib