Konflik di Perguruan Thawalib Padangpanjang Berakhir

id Konflik di Perguruan Thawalib Padangpanjang Berakhir

Konflik di Perguruan Thawalib Padangpanjang Berakhir

Petinggi Perguruan Thawalib Padangpanjang islah dan sepakat menyelesaikan konflik internal yang terjadi sejak 2006 silam.

Padangpanjang, Sumbar, (ANTARA) - Petinggi perguruan Thawalib Kota Padangpanjang, Sumatera Barat sepakat islah setelah sempat terjadi konflik internal sejak 2006 silam. Ketua Yayasan perguruan Thawalib Kota Padangpanjang A Rahman Yusuf, Rabu, mengatakan perdamaian antara dua kubu terjadi setelah adanya persamaan persepsi dan saling mengakui kesalahan pada 12 Februari 2013 di kediaman salah satu pengurus Thawalib. "Tidak ada gunanya permasalahan dilanjutkan, karena banyak efek negatif dari positifnya selama konflik terjadi," kata A. Rahman ketika menggelar jumpa pers di aula Thawalib Kota Padangpanjang, Rabu. Dia mengatakan, konflik itu terjadi pada dua kubu antara Firdaus Tamin sebagai pengelola perguruan selama konflik dan kubu Prof Tamrin Kamal sebagai ketua pengawas Yayasan Thawalib yang juga mantan ketua yayasan sebelum terjadinya konflik. "Kedua kubu ini sudah menyadari kekeliruan yang selama ini terjadi, sehingga terjadi komitmen menyatukan persepsi untuk membangun perguruan yang sudah berumur satu abad tersebut," kata dia. Prof Tamrin Kamal yang ikut memberikan keterangan dalam kesempatan itu menyebutkan, segala efek negatif yang terjadi akibat permasalahan internal tersebut akan diperbaiki. "Kita akan bangun perguruan ini kepada yang lebih baik. Segala permasalahan baik yang berurusan dengan penegak hukum maupun tidak sudah diselesaikan dengan damai. Sekarang kita tidak akan membaca lagi permasalahan selama ini," kata dia. Ungkapan atau komitmen yang sama juga dilontarkan dari kubu Firdaus Tamin dalam membangun perguruan Thawalib ke depan. "Kita sudah rasakan dampak permasalahan ini dan tidak ada manfaatnya, sehingga timbul niat baik untuk bersatu membangun perguruan yang kita cintai ini," ungkap Firdaus. Setelah danya persamaan persepsi itu, petinggi perguruan Thawalib akan membentuk kepengurusan baru yang defenitif dengan kesepakatan tidak ada yang saling membuang. Perguruan Thawalib merupakan salah satu sekolah yang sudah terkenal hingga ke manca negara, bahkan dari perguruan itu juga sudah melahirkan banyak tokoh agama seperti buya Hamka. Perguruan Thawalib saat ini memiliki tingkat sekolah dari Taman Kanak-Kanak sampai sekolah lanjutan Atas dengan jumlah santri yang berbeda. Untuk TK jumlah murid sebanyak 180 orang, MIUT 390 orang, Thawalib Putri 83 orang dan Thawalib Putra 189 orang. Sedangkan untuk daya tampung Thawalib bisa mencapai 700 santri untuk putra dan 200 santri putri. (**/ben)