Pemerintah Sumatera Barat sedang giat menyusun agenda guna menarik minat para wisatawan terutama dari luar provinsi bahkan luar negeri. Seperti yang dilakukan Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sumatera Barat yakni pendataan kesenian, budaya maupun olahraga yang berpontensi. Kegiatan seni yang berpotensi menjadi destinasi wisata daerah itu, nantinya akan dibantu promosinya.
Di kesempatan lain, dalam kegiatan sharing informasi dan promosi pariwisata bersama pelaku aktif seluruh Sumatera Barat. Walikota Sawahlunto, Ali Yusuf meminta dukungan biro perjalanan untuk ikut berperan aktif dalam meningkatkan kunjungan wisatawan ke Sumatera Barat.
Kerja sama dari berbagai pihak dinilai dapat mempercepat peningkatan jumlah pengunjung yang ingin berlibur ke Sumatera Barat. Ditambah dengan akses yang mudah untuk menuju ke Sumatera Barat, seperti tersedianya tiket pesawat (Anda bisa mengecek tiket pesawat di Traveloka untuk lebih mudah) juga dapat mendorong perkembangan sektor pariwisata.
Sumatera Barat memang Provinsi yang terkenal akan festival tahunan. Seperti yang ada di Sawahlunto, yaitu Sawahlunto Internasional Songket Carnival. Festival tahunan ini menampilkan berbagai kreasi kain songket Silungkang dalam bentuk karnaval kesenian. Para pengunjung yang datang tidak hanya bisa melihat pawai, namun juga dapat berbelanja kain songket dalam festival tersebut.
Songket Silungkang terkenal bukan hanya dari keindahnnya, namun juga memiliki sejarah yang sangat panjang. Songket ini selalu menjadi daya tarik para wisatawan yang berkunjung ke Sumatera Barat dan selama bertahun-tahun telah menjadi salah satu sumber ekonomi masyarakat setempat dan pariwisata Sawahlunto.
gambar: festival tabuik, sumber:kamerabudaya.com
Festival tahunan lainnya adalah Tabuik yang diselengarakan di Pariaman. Festival yang diperkiraan sudah ada sejak abad 19 masehi ini merupakan festival untuk memperingati wafatnya cucu Nabi Muhammad yang bernama Hussein Bin Ali. Beserta keluarganya, Hussein Bin Ali wafat dalam peperangan di Padang Karbala.
Kata Tabuik diambil dari bahasa arab yang memiliki arti peti mati. Dalam Festival Tabuik ini terdapat tujuh prosesi yang harus dilakukan, yaitu mengambil tanah yang dilakukan pada 1 Muharram, Menebang pohon pisang pada hari ke lima, Mataam pada hari ke tujuh, dilanjutkan pada malam harinya yakni mangarak jari-jari, pada hari berikutnya ritual mangarak saroban, lalu ritual naik pangkek dan ritual hoyan. Pada puncak acara diadakan ritual larung laut saat menjelang magrib.
Meskipun dimulai pada 1 Muharram, untuk keperluan wisata, acara puncaknya berubah-ubah setiap tahunnya, biasanya menyesuikan dengan akhir pekan.
gambar: Tour De Singkarak, sumber:indonesia.travel
Festival tahunan andalan Sumatera Barat lainnya adalah Tour De Singkarak. Kejuaraan balap sepeda ini pertama kali diadakan pada tahun 2009 yang juga merupakan balap sepeda berkelas Internasional. Tour De Singkarak berlangsung selama seminggu sekitar bulan April hingga Juni. Kejuaran yang juga menjalin kerja sama dengan Amaury Sport Organisation ini merupakan salah satu faktor meningkatnya kunjungan wisatawan dari mancanegara ke Sumatera Barat.Dari ketiga festival tersebut, besar kemungkinan akan muncul festival-festival lainnya. Mengingat pada tahun 2018 Pemerintah Kabupaten Solok berupaya meningkatkan festival 4 danau menjadi 5 danau. Yang diharapkan menjadikan Sumatera Barat tidak hanya terkenal dengan wisata halalnya, namun menjadi Provinsi dengan pesona festival tahunan yang luar biasa.***