Sekdako Payakumbuh Nilai Partisipasi Masyarakat Memilih Tinggi

id Kotak Suara

Sekdako Payakumbuh Nilai Partisipasi Masyarakat Memilih Tinggi

Ilustrasi - Pilkada. (Antara)

Payakumbuh, (Antara Sumbar) - Sekretaris Daerah Kota Payakumbuh, Sumatera Barat, Benni Warlis menilai partisipasi masyarakat setempat cukup tinggi dalam pelaksanaan pemilihan kepala daerah 2017.

Ia di Payakumbu, Rabu mengatakan, antusias warga datang ke Tempat pemungutan Suara (TPS) untuk menggunakan hak pilih cukup baik.

"Kami berharap seluruh warga hendaknya menggunakan hak pilihnya untuk kemajuan Payakumbuh ke depan," kata dia.

Ia mengatakan, dari monitoring yang dilakukan bersama Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) terlihat masyarakat berbondong bondong datang ke tempat pencoblosan.

Dari kelima lokasi yang dikunjungi tim monitoring, terlihat keinginan masyarakat untuk datang ke TPS cukup tinggi dan menjelang siang sudah mendekati 60 hingga 65 persen warga sudah mencoblos dan menggunakan hak pilihnya.

Pihaknya optimistis target partisipasi yang ditetapkan Komisi Pemilihan Umum (KPU) sebagai pelaksana pilkada dapat tercapai. Hal itu melihat tingginya minat masyarakat untuk datang ke TPS.

Benny menambahkan, tingginya minat masyarakat untuk datang ke TPS menandakan warga Kota Payakumbuh menginginkan pemimpin yang akan membawa perubahan bagi daerah.

Pilkada Payakumbuh diikuti oleh tiga pasangan calon, mereka adalah Wendra Yunaldi-Ennaidi (jalur perseorangan), Riza Falepi-Erwin Yunaz serta Suwandel Muchtar-Fitrial Bachri (dari jalur partai politik).

Komisi Pemilihan Umum (KPU) setempat menetapkan 84.329 pemilih yang tersebat pada 48 kelurahan dan lima kecamatan. Sementara jumlah TPS saat pilkada serentak jilid II itu berjumlah 210 TPS.

Komisioner Payakumbuh Yuzalmon mengatakan, pihaknya telah berupaya dengan maksimal agar proses pemilihan kepala daerah terlaksana dengan baik, lancar dan aman.

Sementara bagi yang sakit dan nara pidana, tim dari Komisi Pemilihan Umum (KPU) Payakumbuh bersama Panwaslih didampingi pihak kepolisian mendatangi rumah sakit dan lembaga permasyarakatan membawa kotak suara agar setiap warga negara berhak memilih dapat menyalurkan hak politiknya.

Sementara untuk masyarakat yang berkebutuhan khusus (disabilitas), pihaknya menyedia perlengkapann seperti huruf braile serta pendamping untuk mengantarkan ke TPS. (*)