Museum Adityawarman Targetkan 10.000 Koleksi Hingga 2025

id Museum

Museum Adityawarman Targetkan 10.000 Koleksi Hingga 2025

PADANG, 23/8 - Pengunjung mulai memadati taman Museum Adityawarman Sumatera Barat, pada hari ketiga libur Lebaran 1433 Hijriah, Kamis (23/8). Selama libur Lebaran, jumlah pengunjung Museum Adityawarman meningkat drastis dibanding hari biasa dengan rata-rata per harinya mencapai 1.500 orang, baik untuk berekreasi di taman maupun melihat benda koleksi museum. FOTO ANTARA/Rudrik/12. ()

Padang, (Antara Sumbar) - Kepala Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) Museum Adityawarman Sumatera Barat (Sumbar), Noviyanti mengatakan pihaknya menargetkan 10.000 koleksi hingga tahun 2025 seperti yang tertera pada Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD).

"Hingga saat ini kita tetap berupaya melakukan penambahan koleksi di museum dan hingga 2025 nanti ditargetkan harus ada 10.000 koleksi," katanya di Padang, Sabtu.

Menurutnya koleksi yang sudah terdata di museum Adityawarman hingga saat ini ada sebanyak 6.149 koleksi yang terdiri dari sepuluh kategori.

Ia menambahkan dalam penambahan koleksi ini pihaknya membuat sebuah gerakan yang bernama Gerakan Peduli Museum yang akan mengkampanyekan tentang pelestarian benda tinggalan sejarah dan budaya.

Selanjutnya ia menjelaskan gerakan ini sebelumnya dicanangkan secara nasional untuk penggalangan kebersamaan antar pemangku kebijakan dalam rangka pencapaian fungsionalisasi museum guna memperkuat apresiasi masyarakat terhadap nilai kesejarahan dan budaya bangsa.

"Sekarang kita juga akan memulai gerakan ini, yang mana salah satu tujuannya adalah untuk penambahan koleksi serta pelestarian terhadap benda-benda tinggalan sejarah yang masih belum terdata," katanya.

Selain untuk meningkatkan kepedulian masyarakat terhadap museum, Noviyanty menambahkan gerakan ini juga akan berfokus pada pengadaan koleksi.

"Gerakan ini akan dilakukan selama lima tahun semoga saja dalam lima tahun ke depan target 10.000 koleksi sudah bisa dicapai tanpa harus menunggu hingga 2025," katanya.

Sementara itu Arkeolog Universitas Indonesia (UI), Kresno Yulianto mengatakan untuk pengadaan koleksi harus melalui beberapa langkah, seperti upaya yang dilakukan harus berorientasi pada pelestarian, penelitian terhadap benda, dan kejelasan kepemilikan atau asal-usul dari benda yang akan diteliti.

"Dengan mengacu pada prinsip pengadaan yang seperti ini maka setiap benda yang menjadi koleksi museum akan memiliki cerita dan sejarah yang bisa diketahui oleh masyarakat," katanya. (*)