Bupati Limapuluh Kota Minta Tingkatkan Toleransi

id kebhinekaan

Sarilamak, (Antara Sumbar) - Bupati Limapuluh Kota, Sumatera Barat, Irfendi Arbi mengajak semua pihak meningkatkan persatuan, serta toleransi dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.

"Mari bersama meningkatkan rasa persatuan, saling menghormati, menjaga kebhinnekaan, serta kerukunan di masyarakat," kata dia saat Apel Besar Kebhinekaan Cinta Damai di halaman kantor bupati setempat, Selasa.

Ia menyebutkan kebersamaan, toleransi, dan saling menghormati di tengah kehidupan bermasyarakat dapat memperkuat kebinnekaan sebagai dasar utama dalam menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

Apalagi Indonesia dikenal sebagai negara yang memiliki banyak budaya, suku, bahasa, serta agama. Jika kemajemukan tersebut dapat disatukan dan hidup damai, maka Indonesia dapat menjadi contoh bagi negara lain.

Bupati menilai sejak terbukanya era globalisasi yang ditandai dengan masuknya pengaruh nilai-nilai baru dalam semua sendi kehidupan masyarakat, tidak hanya membawa dampak positif, tapi juga menimbulkan dampak negatif yang berkaitan dengan masalah sosial, budaya, serta mentalitas bangsa.

"Dasar budaya Bhinneka Tunggal Ika ini merupakan unsur fundamental yang dapat menjadi bingkai dasar untuk merajut kembali goyahnya jati diri budaya bangsa," kata dia.

Irfendi menyebutkan kepedulian berbagai elemen masyarakat dalam menjaga kesatuan NKRI juga sangat dibutuhkan dalam pelaksanaan pembangunan di masing-masing daerah, termasuk Kabupaten Limapuluh Kota.

"Melalui momentum apel kebhinekaan ini mari saling bahu membahu mengemban amanat cita-cita daerah, bangsa, serta negara dengan menjunjung tinggi persatuan dan kesatuan yang berorientasi kepada pancasila, UUD 1945 dan bhineka tunggal ika sebagai pemersatu dan perekat bangsa sera NKRI harga mati," kata Irfendi.

Ia menambahkan, apel tersebut merupakan representasi komitmen masyarakat untuk selalu hidup berdampingan, saling menghormati, menghargai, serta mencintai perdamaian yang dilatarbelakangi kebhinekaan dalam kerangka NKRI.

Sebelumnya, Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat Zulkifli Hasan mengungkapkan tantangan kebhinnekaan seharusnya sudah tidak menjadi masalah lagi sekarang ini.

Menurutnya, masalah Kebhinnekaan, suku, ras, agama seharusnya sudah selesai dan bukan lagi retorika karena sudah dicetuskan untuk persatuan oleh para pendiri bangsa ini.

Ia mengatakan, hanya dengan bersatu Indonesia dapat merdeka. itu.

Zulkifli menambahkan tantangan kebangsaan sesungguhnya pada sekarang ini adalah kesiapan Indonesia pada era MEA. (*)

Pewarta :
Editor: Antara Sumbar
COPYRIGHT © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.