Pelaku UMKM Harapkan Fewanusa Picu Peningkatan Transaksi

id wayang

Pelaku UMKM Harapkan Fewanusa Picu Peningkatan Transaksi

Wayang kulit yang diperkirakan sudah ada sejak 1901, Wayang Rampokan. (ANTARA SUMBAR/Rully Firmansyah)

Sawahlunto, (Antara Sumbar) - Pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) di Kota Sawahlunto, Sumatera Barat berharap kegiatan Festival Wayang Nusantara (Fewanusa) 2016 mampu memicu peningkatan transaksi jual beli.

"Hingga saat ini kenaikan jumlah jual beli masih dipicu pelaksanaan event-event budaya dan pariwisata, namun persentasenya belum maksimal karena rendahnya minat beli pengunjung terhadap produk-produk lokal yang kami tawarkan," kata salah seorang pedagang kaos tematik setempat, Aan(30), di Sawahlunto, Kamis.

Salah seorang pedagang kuliner dan minuman ringan di kawasan Lapangan Segitiga Sawahlunto, Fauziah(45), menambahkan selama ini peningkatan transaksi cukup bisa dirasakan oleh para pelaku usaha dari kelompok itu hingga mencapai besaran peningkatan transaksi mencapai lebih dari dua kali lipat.

Jika pada hari biasa jumlah transaksi berada pada kisaran Rp500 ribu perhari, maka disetiap adanya kegiatan pertunjukan seni tradisi dan budaya, transaksi rata-rata setiap pedagang bisa mencapai omzet hingga Rp1,5 juta lebih.

"Kondisi tersebut masih bisa ditingkatkan jika populasi pedagang yang hanya beraktifitas selama kegiatan berlangsung bisa lebih ditertibkan keberadaannya," ujar dia.

Menanggapi hal tersebut, Kepala Bidang Perdagangan Dinas Pertambangan Industri Perdagangan Koperasi dan Tenaga Kerja (Perindagkopnaker) setempat, Gustaf, mengatakan pihaknya sudah melakukan pemetaan terhadap populasi pedagang di lokasi tersebut.

"Khusus selama pelaksanaan kegiatan Fewanusa 2016, kami sudah menyiapkan stand khusus bagi pelaku UMKM khususnya bagi pedagang kaos tematik serta beberapa produk kuliner dalam kemasan yang menjadi binaan kami," jelasnya.

Menurutnya, penataan lokasi stand pedagang di lokasi tersebut sudah direncanakan dengan baik agar keberadaan mereka yang berada cukup dekat dengan panggung utama Fewanusa 2016, tidak mengganggu kenyamanan pengunjung.

"Tinggal lagi bagaimana daya kreatifitas dan mutu layanan masing-masing pedagang bisa ditingkatkan untuk merebut peluang pasar yang ada," ujarnya.

Selain itu, lanjutnya, pihaknya juga terus melakukan pemantauan terhadap kemungkinan beredarnya barang-barang yang melanggar izin edar serta faktor pemenuhan standar kesehatan bagi produk-produk kuliner yang ditawarkan pedagang.

Untuk menopang strategi kegiatan tersebut, pihaknya juga telah menyiapkan stand khusus untuk para pedagang jajanan pasar khas suku Jawa sebagai salah satu daya tarik bagi para pengunjung untuk berbelanja.

"Semua sudah dipersiapkan dengan baik agar seluruh pengunjung bisa merasa aman dan nyaman ketika bertransaksi jual beli, termasuk dalam hal penetapan harga jual ditingkat pedagang guna menghindari terjadinya persaingan usaha yang tidak sehat atau mematok harga jual produk dengan nilai yang tinggi," kata dia.

Sebelumnya, Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kota Sawahlunto, Sumatera Barat(Sumbar), kembali menggelar kegiatan Festival Wayang Nusantara (Fewanusa) untuk keempat kalinya yang dipusatkan di kawasan Lapangan Segitiga, 3-5 November 2016. (*)