Sawahlunto, (Antara Sumbar) - Paguyuban masyarakat Batak di Kota Sawahlunto, Sumatera Barat (Sumbar), akan menggelar pentas seni bertajuk "Semalam di Bonapasogit", Sabtu malam (29/10).
"Pada kegiatan yang sudah ditetapkan menjadi salah satu agenda wisata tahunan bidang seni budaya oleh pemerintah setempat, akan dipusatkan di kawasan Lapangan Segitiga Ombilin dengan menampilkan kelompok vokal lagu daerah khas suku batak ternama dari Jakarta, Trio Lamtama" kata Ketua Paguyuban Batak setempat, P Sihotang di Sawahlunto, Senin.
Selain itu, lanjutnya, beberapa pertunjukan kesenian tradisi khas batak lainnya seperti tarian tor-tor, gordang batak dan lain sebagainya yang juga melibatkan anggota paguyuban batak asal Kabupaten Sijunjung, Solok dan Tanah Datar.
Bersamaan dengan kegiatan ini juga akan dilaksanakan pengukuhan pengurus Paguyuban Dos Ni Roha Kota Sawahlunto masa bakti 2016-2020, ujarnya.
Sementara itu, Ketua panitia kegiatan tersebut, JS Simanjuntak, menambahkan kegiatan pentas seni dan budaya tersebut bertujuan untuk mendukung visi kota itu sebagai kota wisata tambang yang berbudaya pada 2020.
"Rangkaian acara yang sudah disusun diyakini mampu mengobati kerinduan masyarakat adat suku batak akan tanah kelahirannya atau biasa diistilahkan dengan bonar pasogit yang menjadi tema kegiatan ini," jelasnya.
Terkait kehadiran anggota paguyuban suku itu dari beberapa daerah sekitar, menurutnya hal itu merupakan salah satu strategi pihaknya untuk berpartisipasi secara aktif dalam meningkatkan jumlah kunjungan pelancong ke kota itu.
Pada kesempatan itu, ia mengajak seluruh masyarakat suku batak di Kota Sawahlunto agar bersama-sama menyukseskan rangkaian kegiatan tersebut.
"Buktikan kita mampu menjadi tuan rumah yang baik sebagai bentuk kesiapan sebagai kelompok masyarakat bagian dari kota ini untuk melestarikan budaya nusantara serta mempromosikan keberagaman suku dan adat istiadat yang ada sebagai suatu kekuatan dalam mewujudkan kota ini sebagai salah satu tujuan wisata terkemuka di Sumatera Barat," kata dia.
Terpisah, kepala seksi seni budaya dan perfilman Dinas Pariwisata dan Kebudayaan setempat, Syukri SSn, mengatakan pihaknya mengapresiasi tindakan nyata yang telah diperlihatkan paguyuban-paguyuban masyarakat adat yang keberadaannya cukup memberi warna terhadap upaya pelestarian kesenian tradisi nusantara di kota itu.
"Kami memberikan bentuk dukungan berupa fasilitasi tempat acara, sound system dan perizinan dengan nilai diatas Rp10 juta, jumlah anggaran yang dikeluarkan tersebut diyakini mampu memicu meningkatan transaksi jual beli para pedagang kecil selama kegiatan berlangsung," ungkapnya.
Disamping itu, tambahnya, sasaran promosi kepariwisataan yang menjadi sasaran utama diharapkan mampu berjalan dengan baik melalui kegiatan-kegiatan komunitas dari beragam masyarakat adat yang ada di kota itu.
"Sehingga pencapaian target kunjungan wisata pada 2016 sebesar 800 ribu orang lebih bisa tercapai sesuai perencanaan awal," kata dia. (*)
Berita Terkait
Festival Budaya Batak 2024 Resmi Ditutup, Perbedaan Etnis Dipersatukan Lewat Seni dan Budaya
Senin, 14 Oktober 2024 18:36 Wib
Ulos Batak hiasi resepsi diplomatik KBRI Tokyo
Rabu, 11 Oktober 2023 20:13 Wib
Sumbar beri ruang penguatan pemahaman adat bagi etnis minoritas
Kamis, 24 November 2022 14:37 Wib
Gubernur Mahyeldi kukuhkan kepengurusan PERBAS 2022-2026
Minggu, 16 Oktober 2022 14:01 Wib
BPNB Aceh tampilkan Opera Batak pada pertunjukan Warna Danau di Padang
Minggu, 21 November 2021 13:23 Wib
Lewat serial animasi, PIM Pictures kenalkan tujuh "Pahlawan Batak"
Senin, 16 Agustus 2021 7:05 Wib
Raja dan Ratu Belanda rencananya berlibur ke Danau Toba
Rabu, 11 Maret 2020 21:48 Wib
Raja Belanda dihadiahi ulos Batak di acara bertajuk "Indonesia dan Belanda: Masa Depan Bersama"
Rabu, 19 Februari 2020 12:55 Wib