Padang (ANTARA) - Pemerintah Provinsi Sumatera Barat memberikan ruang yang luas untuk penguatan pemahaman adat bagi etnis minoritas yang telah tumbuh, berkembang dan membaur dengan masyarakat di daerah itu.
"Selain etnis Minangkabau, di Sumbar juga banyak etnis lain yang tumbuh dan berkembang. Kita apresiasi Pemprov yang memberikan ruang sehingga etnis minoritas ini mendapat kesempatan menggali nilai-nilai budaya sendiri," kata anggota DPRD Sumbar, Albert Hendra Lukman di Padang, Kamis.
Ia mengatakan itu dalam Pelatihan Penguatan Kapasitas Pemangku Adat Batak di Padang.
Ia mengatakan ruang yang diberikan oleh Pemprov Sumbar hingga etnis minoritas bisa tumbuh dan berkembang menjadi jawaban bahwa pandangan negatif selama ini tentang Sumbar yang intoleran itu, tidak lah benar.
"Sumbar tetap dalam kerangka NKRI yang menjaga kemajemukan dan nilai-nilai pluralisme," ujarnya.
Albert menilai jika dikelola dengan baik, kolaborasi antara semua etnis yang tumbuh dan berkembang di Sumbar akan memberikan dampak positif bagi pembangunan daerah.
Ia mengatakan nilai-nilai pluralisme itu juga harus disampaikan dan diterapkan di tingkat masyarakat bawah karena tidak bisa dipungkiri kurangnya pemahaman membuat ada potensi gesekan di tingkat bawah.
Albert menilai pembauran di Sumbar sangat luar biasa. Buktinya, dirinya sebagai etnis Tionghoa tidak lagi memahami bahasa ibunya, malah sangat fasih berbahasa Minang.
"Saya lahir, tumbuh berkembang dan nantinya meninggal dan dikuburkan di Sumbar. Banyak etnis lain juga seperti itu. Kami sudah menganggap Sumbar sebagai kampung halaman," ujarnya.
Sementara itu Gubernur Sumatera Barat, Mahyeldi melalui Kepala Bidang Sejarah Nilai Tradisi dan Adat Dinas Kebudayaan Sumbar Fadli Junaidi mengatakan kolaborasi antara banyak etnis yang ada di Sumbar merupakan sebuah keharusan untuk bisa mensukseskan pembangunan daerah.
Ia mengatakan etnis Batak merupakan salah satu kelompok etnis terbesar di Indonesia. Khusus untuk Sumbar, jumlahnya berdasarkan sensus penduduk 2010 mencapai 222.549 orang atau sekitar 4 persen dari populasi masyarakat Sumbar.
"Kita mendorong etnis Batak dan etnis lain di Sumbar untuk lebih mengenal nilai-nilai luhur dari budayanya dalam kerangka upaya pembangunan Sumbar ke depan," katanya.
Sub Koordinator Adat Dinas Kebudayaan Sumbar, Ridho Arifandi menyebut kegiatan itu diikuti oleh 100 orang peserta yang merupakan ketua marga Batak yang ada di Padang. Kegiatan itu digelar selama dua hari, 24-25 November 2022.***3***
Berita Terkait
Festival Budaya Batak 2024 Resmi Ditutup, Perbedaan Etnis Dipersatukan Lewat Seni dan Budaya
Senin, 14 Oktober 2024 18:36 Wib
Ulos Batak hiasi resepsi diplomatik KBRI Tokyo
Rabu, 11 Oktober 2023 20:13 Wib
Gubernur Mahyeldi kukuhkan kepengurusan PERBAS 2022-2026
Minggu, 16 Oktober 2022 14:01 Wib
BPNB Aceh tampilkan Opera Batak pada pertunjukan Warna Danau di Padang
Minggu, 21 November 2021 13:23 Wib
Lewat serial animasi, PIM Pictures kenalkan tujuh "Pahlawan Batak"
Senin, 16 Agustus 2021 7:05 Wib
Raja dan Ratu Belanda rencananya berlibur ke Danau Toba
Rabu, 11 Maret 2020 21:48 Wib
Raja Belanda dihadiahi ulos Batak di acara bertajuk "Indonesia dan Belanda: Masa Depan Bersama"
Rabu, 19 Februari 2020 12:55 Wib
Jokowi beli jaket tenun ulos Batak jenis Sibolang Rasta seharga Rp2,5 juta
Selasa, 30 Juli 2019 12:14 Wib