Sawahlunto, (Antara Sumbar) - Pemerintah Kota Sawahlunto, Sumatera Barat (Sumbar), fokus melakukan pembinaan kegiatan krida pertanian untuk memperkenalkan dunia agribisnis bagi generasi muda kota itu, pada 2016.
"Dalam pelaksanaannya kami melibatkan jajaran Gerakan Pramuka Kwarcab Sawahlunto melalui Satuan Karya (SAKA) Taruna Bumi, ini merupakan salah satu program baru yang dilakukan demi menjaga terjaminnya ketahanan pangan masyarakat yakni dengan menciptakan penggerak-penggerak kelompok generasi muda," kata Kepala Dinas Pertanian dan Kehutanan setempat, Hilmet di Sawahlunto, Rabu.
Kegiatan tersebut, lanjutnya, merupakan program teknis dinas tersebut untuk menyangga pertumbuhan minat masyarakat untuk tetap menjaga populasi usaha di bidang pertanian, yang saat ini sudah mulai ditinggalkan.
Sehingga, lanjutnya, risiko terjadinya alih fungsi lahan untuk usaha lain bisa diperkecil dan populasi petani diharapkan terus bertambah.
"Melalui pelatihan dan bimbingan yang diberikan kepada anggota saka Taruna Bumi itu, diharapkan bisa memunculkan sumber daya manusia baru yang mampu menerapkan teknologi pertanian dengan memanfaatkan lahan tidur yang keberadaannya cukup luas di kota ini," kata dia.
Terkait dengan bentuk kegiatan, Hilmet menerangkan bahwa ada beberapa kegiatan yang dilakukan selama pelaksanaan pembinaan tersebut, seperti pelatihan krida yakni berupa pelatihan teknis budi daya pertanian sesuai dengan bidang minat krida masing-masing berupa tamanan pangan, hortikultura, perkebunan, peternakan dan perikanan.
"Selain itu juga dilaksanakan kegiatan perkemahan Saka Taruna Bumi daam rangka peran dan bakti anggota pramuka Saka Taruna Bumi kepada masyarakat sekitar," ujarnya.
Sementara itu, Wakil Ketua Kwarcab Pramuka setempat, Tumpak Abdurahman mengatakan sejauh ini pelaksanaan kegiatan tersebut cukup memberikan manfaat terhadap upaya pembinaan pemuda dan pelajar yang tergabung dalam organisasi kepanduan tersebut.
"Fokus pembinaan juga dititikberatkan pada kemampuan mereka untuk berbaur dan mengajak seluruh lapisan masyarakat untuk memanfaatkan pekarangan rumah serta lahan kosong disekitar lingkungannya agar ditanami berbagai jenis tanaman jenis hortikultura seperti sayuran, kacang kedelai dan lain sebagainya," jelas dia.
Menurutnya, langkah kecil yang sudah dilakukan seluruh pihak terkait bersama saka Taruna Bumi setempat secara perlahan diyakini mampu mengembalikan semangat masyarakat petani untuk terus mempertahankan keberadaan lahan mereka dalam konteks Indonesia yang dikenal sebagai negara agraris sejak dahulu.
Terkait upaya yang harus dilakukan untuk menjaga keberlangsungan pelaksanaan program tersebut, dia mengharapkan ada garisan dan regulasi yang jelas dari pemerintah agar individu-individu yang sudah dilatih itu mendapatkan ruang gerak yang dinamis untuk menjalankan fungsinya sebagai motor penggerak budidaya pertanian dan ketahanan pangan di tengah-tengah masyarakat.
"Salah satunya dengan menyiptakan kondisi harga yang stabil dan bersaing terhadap komoditi pertanian di kota ini supaya dunia agribisnis mampu menjadi pilihan utama usaha masyarakat," kata dia. (*)
Berita Terkait
Kota Solok terus kembangkan produk unggulan pertanian serai wangi
Rabu, 4 Desember 2024 15:53 Wib
Camat Rambatan sebut 8,3 hektare lahan dampak bencana mulai ditanami warga
Senin, 2 Desember 2024 19:50 Wib
Sumbar paparkan rencana prioritas pemulihan lahan pertanian pada 2025
Minggu, 1 Desember 2024 15:14 Wib
Pemulihan lahan pertanian Sumbar akibat lahar dingin capai 50 persen
Minggu, 1 Desember 2024 12:51 Wib
Tingkatkan Produktivitas Lahan, Dinas Pertanian Pessel salurkan bantuan Padi Sawah Teknologi MTOT
Jumat, 29 November 2024 12:26 Wib
Benni - Iqbal tegaskan naikkan anggaran pertanian menjadi 10 persen
Senin, 18 November 2024 19:22 Wib
Mengoptimalkan lahan pertanian pascabanjir lahar dingin Marapi
Sabtu, 16 November 2024 15:55 Wib
Tim Keswan dan Kesmavet Dinas Pertanian Pessel kunjungi Pasar Ternak Lakitan Timur
Rabu, 6 November 2024 12:27 Wib