Legislator Sawahlunto: Pemkot Fokus Kembangkan Ekonomi Kreatif

id Legislator Sawahlunto

Sawahlunto, (Antara) - Wakil Ketua DPRD Kota Sawahlunto, Sumatera Barat, Hasjhonni meminta pemerintah setempat untuk fokus mengembangkan potensi ekonomi kreatif berbasis kerakyatan yang mulai tumbuh di kota itu.

"Sebagai daerah tujuan wisata seharusnya potensi tersebut bisa lebih ditingkatkan dengan melakukan pembinaan yang lebih nyata kepada masyarakat melalui kelompok seni tradisi yang ada," kata dia ketika dihubungi di Jakarta, Kamis.

Dia mengatakan, sejauh pengamatan pihaknya upaya pembinaan yang dilakukan oleh pihak Pemerintah Kota Sawahlunto, belum memberikan dampak yang terukur terhadap peningkatan kualitas seni tradisi dan kreasi.

Hal itu jelasnya, dipicu oleh adanya upaya mencitrakan diri melalui paket kegiatan bantuan kesenian tanpa diiringi upaya-upaya pembinaan yang dilaksanakan secara merata dan menyeluruh.

"Akibatnya para pelaku seni tadisi dan kreasi di kota ini seakan terbelah oleh kepentingan-kepentingan sesaat, demi mengharapkan sedikit bantuan dengan memberikan sikap dukungan kepada individu kepala daerah sebagai imbalannya," kata dia.

Menurutnya, jika hal tersebut dibiarkan berlarut-larut dikhawatirkan akan menghilangkan nilai-nilai estetika seni budaya yang seharusnya mampu menjadi alat pemersatu bangsa, karena upaya menjadikan pelestarian seni tradisi dan budaya sebagai media pembentukan karakter dan wawasan kebangsaan sudah berubah fungsi menjadi kegiatan penggalangan massa demi memenuhi ambisi pribadi oknum politisi.

"Hal ini perlu menjadi perhatian bersama karena dalam visi kota wisata tambang yang berbudaya sebagaimana dituangkan dalam Peraturan Daerah nomor 2 tahun 2001, telah mengamanatkan dengan lugas tentang perlunya keterlibatan semua unsur masyarakat secara adil dan merata dalam tatanan pengembangan potensi kepariwisataan melalui seni tradisi dan budaya," kata dia.

Sementara itu, Kepala Seksi Kebudayaan dan Perfilman Dinas Pariwisata dan Kebudayaan setempat, Syukri SSn, di Sawahlunto, mengatakan sejauh ini pihaknya sudah memberikan upaya maksimal dalam menumbuh kembangkan seni tradisi dan budaya yang ada.

Salah satunya dengan memberikan insentif berupa dana pembinaan bagi kelompok-kelompok seni budaya yang ada sebesar Rp1,5 juta hingga Rp2 juta.

"Mereka ditampilkan secara bergiliran untuk menghibur masyarakat, sepanjang Maret 2016 tercatat ada 18 kelompok seni yang ditampilkan pada beberapa titik lokasi pertunjukan," kata dia.

Pihaknya mengakui masih ada beberapa kekurangan dan kelemahan yang perlu dibenahi sekaitan dengan upaya pembinaan peningkatan kualitas kelompok seni tradisi dan kreasi di kota itu, salah satunya keterbatasan peralatan serta pola manajemen masing-masing kelompok yang belum mampu menarik minat pihak sponsorships dan para penyedia jasa impresariat.

"Mungkin ada baiknya seluruh pelaku seni tradisi dan kreasi segera membentuk wadah bersama seperti Dewan Kesenian yang bebas dari unsur - unsur kepentingan bersifat politis dan mengembalikan nilai - nilai tradisi budaya nusantara sebagai semangat pemersatu bangsa," kata dia. (*)