Dikti Resmikan Pojok Minangkabau Unand

id Dikti

Padang, (Antara) - Dirjen Pendidikan Tinggi (Dikti) Kemenristek-Dikti meresmikan berdirinya "Minangkabau Corner" atau Pojok Minangkabau di Universitas Andalas (Unand) Padang, Sumatera Barat (Sumbar) di Padang, Selasa.

"Pojok Minangkabau ini diresmikan merupakan yang pertama untuk kategori pojok tradisional di universitas seluruh Indonesia," kata Direktur Riset dan Pengabdian Masyarakat Dikti, Ocky Karna Radjasa.

Menurutnya langkah Unand dengan memunculkan Pojok Minangkabau ini sebagai salah satu modal untuk melestarikan kearifan lokal.

Dengan adanya Pojok Minangkabau ini kata dia, nantinya segala informasi tentang budaya Minang baik sejarah, kuliner hingga pembinaan karakter.

Hal ini juga menunjukkan bahwa para peneliti budaya di Unand memiliki kepedulian akan keberlangsungan tradisi lokal yang saat ini mulai tergerus budaya dari luar.

"Pojok Minangkabau pantas dihadirkan di Unand mengingat kayanya budaya Minang," katanya.

Menurutnya Unand sebagai institusi kebanggaan Minang memiliki peluang terbesar untuk mengembangkan lembaga arsip budaya tersebut.

Selain memiliki sumber daya berkompeten dengan Sastra Minangkabaunya, banyaknya dukungan dari lembaga pemerintah dapat melancarkan kemajuan Pojok tersebut.

"Seharusnya tidak hanya sejarah dan budaya diharapkan Pojok Minangkabau ini juga bermanfaat untuk pembentukan karakter bangsa," imbuhnya.

Dari arsip sejarah inilah nantinya akan dijadikan pedoman mengembangkan karakter di masa depan.

Bila sudah ada ancang begitu, Dikti akan upayakan memberikan dukungan agar tercapai sasaran tersebut, ucapnya.

Sementara itu Koordinator Minangkabau Corner, Pramono mengatakan bahwa Pojok Minangkabau ini akan dijadikan "prototipe" pusat Minangkabau di masa depan.

Dimana di masa depan segala kegiatan budaya, seni, kuliner dan peninggalan lainnya akan terpusat di Unand.

Dan itu menjadi satu-satunya di Indonesia hanya ada Pojok Minangkabau di Unand, katanya. (*)

Pewarta :
Editor: Antara Sumbar
COPYRIGHT © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.