Wayang Ajen Turut Meriahkan Fewanusa 2015 Sawahlunto

id Fewanusa 2015 Sawahlunto

Sawahlunto, (Antara) - Wayang Ajen yang merupakan konsep seni perwayangan beraliran modern asal Ibukota Jakarta akan turut memeriahkan Festival Wayang Nusantara (Fewanusa) 2015 di Kota Sawahlunto Sumatera Barat, 22 - 24 Oktober 2015.

Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan setempat, Efri Yanto di Sawahlunto, Selasa mengatakan seni wayang yang membaca tradisi dan pakem dunia wayang dengan cara-cara modern sehingga menjadi sesuatu yang berbeda.

Dengan difasilitasi kehadirannya oleh pihak Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif sebagai upaya untuk lebih meluaskan segmentasi minat terhadap seni budaya nusantara itu.

"Wayang Ajen diperkirakan akan digemari oleh generasi muda, karena karakter lakon yang dimainkan oleh dalangnya dengan gaya dan corak modern sebagai sebuah penafsiran baru terhadap cerita-cerita wayang yang ada," kata dia.

Menurut dia, kehadiran wayang ajen di kota itu, diharapkan mampu menumbuhkan minat generasi untuk lebih menghargai seni budaya lama peninggalan leluhur sehingga akan berkembang menjadi sebuah tradisi budaya yang tetap lestari dan menjadi simbol pemersatu dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.

Khusus untuk Kota Sawahlunto, jelasnya, kehadiran wayang ajen dalam gelaran Fewanusa 2015 di kota itu merupakan upaya pihaknya dalam mewadahi tradisi-tradisi nusantara untuk bisa ditampilkan ke ruang publik dalam konsep visi Kota Sawahlunto sebagai kota wisata tambang yang berbudaya tahun 2020.

Selain wayang ajen, lanjutnya, dalam festival wayang nusantara yang digelar untuk ketiga kalinya itu, juga akan menghadirkan kolaborasi pertunjukan seni wayang oleh seorang pemerhati wayang asal Australia dengan kelompok wayang tradisi asal pulau Jawa.

"Selain itu, komunitas pelaku seni wayang dari berbagai pelosok nusantara lainnya, seperti dari Kota Medan, Yogjakarta serta beberapa daerah yang memiliki tradisi wayang lainnya juga akan diminta kehadirannya dalam memainkan cerita wayang yang menjadi ungulan kelompoknya," ujar dia.

Dari Kota Sawahlunto sendiri, jelasnya, lakon wayang "Mbah Suro" yang juga merupakan kreasi baru cerita perwayangan di nusantara, kembali akan ditampilkan dalam konsep yang semakin menarik dan menghadirkan cerita baru seputar perjuangan bangsa Indonesia dalam melepaskan diri dari belenggu penjajah.

Pihaknya berharap dengan tampilnya seni tradisi wayang nusantara dalam konsep yang berbeda dan lebih modern itu, mampu menarik minat wisatawan untuk datang ke kota ini," kata dia.

"Keberagaman suku di kota ini merupakan sebuah kekuatan yang harus terus dibangkitkan dalam semangat membangun kepariwisataan di Sawahlunto dan Sumatera Barat, sehingga dapat memberikan efek yang baik terhadap pertumbuhan ekonomi masyarakat sekaligus mengangkat citra daerah melalui pelestarian nilai-nilai budaya nusantara," kata dia.

Sebelumnya, Para pemusik nusantara dan dunia beserta penabuh drum kenamaan di Indonesia, Gilang Ramadhan, sukses "Menggetarkan" ajang Sawahlunto International Music Festival (SIMFes) 2015 untuk hari pertama dihadapan ribuan para penonton yang memadati panggung utama ajang penampilan musik tradisi itu di kawasan Lapangan Segitiga Kota Sawahlunto Sumatera Barat, Jumat Malam (18/9).

Wali Kota Sawahlunto Ali Yusuf, dalam sebuah konferensi pers di Sawahlunto, mengatakan pada kegiatan tersebut, pihaknya mengharapkan peran serta seluruh media massa agar turut aktif dalam memberikan informasi terkait pelaksanaan kegiatan yang merupakan kalender tahunan bidang kepariwisataan di kota itu.

"Sehingga minat pelancong untuk datang berkunjung ke kota ini semakin meningkat dan mampu menciptakan efek berantai pada sektor riil yang akan menopang pertumbuhan ekonomi masyarakat selama kegiatan berlangsung," kata dia.(*)