BPBD Sumbar Bangun 30 Shelter Tsunami

id Shelter Tsunami

Padang, (Antara) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sumatera Barat, membangun 30 shelter di provinsi itu sebagai tempat berlindung jika terjadi bencana gempa yang berpoteni tsunami.

"Belajar dari peristiwa gempa pada 2009 maka kita terus berupaya meningkatkan infrastruktur kebencanaan, salah satunya menyiapkan shelter," kata Kepala BPBD Sumbar, Zulfiatno di Padang, Selasa.

Ia mengatakan, pembangunan shelter itu ada yang berupa gedung baru, ada juga yang memanfaatkan gedung-gedung lama yang bisa dijadikan sebagai selter.

Di Kota Padang sendiri telah dibangun dua shelter di Parupuk Tabing, dan Koto Tangah, Padang.

"Sedangkan shelter lainnya merupakan pemanfaatan dari bangunan pemerintah dan swasta yang sudah ada seperti gedung Fakultas Olahraga UNP, gedung Pascasarjana Bung Hatta dan Hotel Mercure," katanya.

Untuk Sumbar sendiri membutuhkan 250 shelter untuk menampung warga yang berada di kawasan pesisir pantai.

Ia mengatakan, dampak gempa 2009 memporakporandakan sektor perumahan, infrastruktur, sosial dan ekonomi masyarakat.

Pemerintah Sumbar hingga saat ini masih bekerja keras melakukan pemulihan atas dampak gempa tersebut.

Belajar dari banyaknya gedung dan perumahan yang rusak membuat pemerintah mengeluarkan aturan pembangunan infrastruktur dengan standar baru untuk bangunan tahan gempa.

Pemerintah juga terus meningkatkan pemahaman masyarakat dan pelaksanaan aturan-aturan standar pembangunan gedung dan perumahan.

"Umumnya para korban dalam peristiwa gempa itu diakibatkan reruntuhan bangunan, untuk itu kita akan

mengetatkan aturan pelaksanaan pembangunan gedung dan tata ruang," katanya. (*)