Limapuluh Kota Promosikan Lumuik Suliki Saat TdS

id Limapuluh Kota, Lumuik Suliki, TdS

Sarilamak, (AntaraSumbar) - Pemerintah Kabupaten Limapuluh Kota mempromosikan batu cincin Lumuik Suluki saat pelaksanaan Tour de Singkarak (TdS) 2015.

Kepala Dinas Kebudayaan Pariwisata Pemuda dan Olahraga Kabupaten Limapuluh Kota Novyan Burano di Sarilamak, Selasa, mengatakan bahwa pihaknya mempromosikan produk lokal dengan memberikan cendera mata saat "event" tahunan itu. Dalam hal ini pihaknya telah menyediakan 60 batu cincin tersebut.

"Batu cincin tersebut akan diberikan kepada para pemenang dan ofisial peserta yang berasal dari berbagai negara," kata dia.

Menurut dia, cendera mata itu bertujuan mengenalkan produk khas dari Kabupaten Limapuluh Kota kepada para tamu yang berasal dari berbagai negara tersebut.

Dengan adanya promosi produk khas daerah itu, dia berharap dapat menarik para tamu tersebut sehingga mereka tertarik untuk membeli kembali.

"Dengan demikian, akan mendorong meningkatkan ekonomi kreatif masyarakat, mengingat relatif banyak warga yang menggeluti usaha batu cincin tersebut," kata dia.

Selain cendera mata batu cincin tersebut, kata Novyan, pihaknya juga menyediakan berbagai hadiah untuk para pemenang.

Ia menegaskan bahwa pelaksanaan balap sepeda internasional itu bertujuan mempromosikan berbagai lokasi wisata yang ada di Kabupaten Limapuluh Kota sehingga banyak wisatawan mancanegara berkunjung ke daerah tersebut.

Di antara destinasi wisata yang menjadi unggulan daerah itu, lanjut dia, Lembah Harau, Kelok Sembilan, Monumen PDRI, dan beberapa lokasi wisata lainnya.

Masyarakat Limapuluh Kota Andri berharap kegiatan tersebut memberikan dampak terhadap kunjungan wisata ke daerah itu.

"Kalau tidak membawa dampak terhadap kunjungan wisata, sia-sia dilaksanakan sebab pelaksanaannya menelan biaya yang besar," kata dia.

Sementara itu, Seksi Promosi Bidang Pemasaran Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sumatra Barat Eriyanti mengatakan bahwa persiapan TdS yang akan digelar pada tanggal 3--11 Oktober 2015 telah mencapai 90 persen. (*)