Padang, (Antara) - Kepala Kepolisian Republik Indonesia (Kapolri), Jenderal Pol Badrodin Haiti mengatakan bahwa konflik yang sering terjadi antara Polri-TNI harus diselesaikan hingga tuntas.
"Jika ada kejadian maka proses penyelesaian harus dilakukan hingga tuntas, dan harus diungkap kejadian yang sebenarnya," kata Badrodin Haiti didampingi Kepala Kepolisian Daerah (Kapolda) Sumatera Barat, Brigjen Pol Bambang Sri Herwanto, saat melakukan kunjungan kerja ke kantor Kepolisian Daerah (Polda) Sumatera Barat di Jalan Sudirman, Kota Padang, Senin malam.
Ia mengatakan pihak kepolisian telah mulai memperoses insiden di Sirkuit Permanen Sport Center, Jalan Stadion Kelurahan Pekkabata, dengan memanggil sejumlah saksi.
"Sudah ada saksi yang kami periksa, namun jumlah pasti dan nama-namanya saya kurang ingat. Tapi saksi sudah diperiksa," klaimnya.
Badrodi juga mengimbau agar sejumlah pihak terutama Polri, menahan diri dan tidak terprovokasi pasca-insiden yang terjadi pada Minggu (30/8).
"Jangan mudah terpengaruh dan terporovokasi. Insiden itu sedang ditangani secara hukum," katanya.
Seperti diberitakan, insiden tersebut berawal sekitar pukul 14.00 WITA, saat terjadi perkelahian dengan anggota Kodim 1401/Majene yakni Praka Laksmono, dengan salah seorang anggota Patroli Motor (Patmor) Polres Polman yang diketahui bernama Bribda Ambo Siki.
Saat itu, Praka Rusmono yang tengah menonton balapan dengan anggota kru MMS racing Team Majene, didatangi beberapa anggota Patmor dan diminta agar tak menonton di atas lintasan balapan.
Pada saat tersebut, salah satu rekan Praka Laksmono yang merupakan anggota team kru MMS racing Team Majene, terkena tongkat anggota patmor sehingga hampir terjatuh ke dalam parit.
Praka Laksmono tidak menerima perlakuan tersebut, dan menghampiri anggota patmor hingga akhirnya terjadi perdebatan. Beberapa anggota patmor yang melihat kejadian itu tidak terima, dan langsung mengeroyok Praka Laksmono.
Usai kejadian itu sekitar pukul 14.30 WITA, Kapolres Polman AKBP Agoeng Adi Koerniawan tiba di lokasi kejadian dan langsung mendamaikan kedua belah pihak disaksikan oleh Pasi Ops Kodim 1402/Polmas, Kapten In Martani.
Kedua belah pihak akhirnya dapat menerima dan saling memaafkan. Namun sekitar satu setengah jam kemudian, tiba-tiba terjadi penembakan yang menewaskan seorang anggota Kompi senapan B Yonif 721/ Makassar, Prada Yuliadi tertembak hingga mengakibatkan nyawanya tak tertolong. (*)
Berita Terkait
RS Polri masih periksa mayat wanita tanpa kepala
Kamis, 31 Oktober 2024 5:08 Wib
PGRI apresiasi langkah Polri tangani kasus guru honorer Supriyani
Kamis, 24 Oktober 2024 9:56 Wib
Kompolnas: Kombes Pol. Ahrie Sonta punya rekam jejak cemerlang
Rabu, 23 Oktober 2024 15:42 Wib
Kapolri sebut Ahrie Sonta resmi jadi ajudan Prabowo dari Polri
Rabu, 23 Oktober 2024 15:41 Wib
Tim Wasdal Mabes Polri lakukan audit sistem manajemen pengamanan di PT Semen Padang
Selasa, 15 Oktober 2024 20:19 Wib
Presiden Jokowi dianugerahi medali kehormatan Loka Praja Samrakshana Polri
Senin, 14 Oktober 2024 12:44 Wib
Polri bentangkan bendera bertuliskan "Terima Kasih Jokowi" di langit
Senin, 14 Oktober 2024 12:28 Wib
Polri anugerahi Jokowi medali kehormatan Loka Praja Samrakshana
Senin, 14 Oktober 2024 10:28 Wib