Kita berduka atas kejadian gempa bumi yang melanda beberapa wilayah di Indonesia. Khsusnya yang melanda wilayah Sumatera Barat tepatnya di Kota Padang, Padang Pariaman dan sekitarnya yang menelan korban jiwa yang banyak serta korban harta benda yang tak ternilai harganya.Namun kewaspadaan yang tinggi juga harus dijaga terutama pascagempa bumi, mengingat tingginya intensitas curah hujan yang mengguyur Sumatera Barat sebelum dan pascagempa bumi. Kondisi ini dikhawatirkan akan mengakibatkan semakin tingginya resiko terjadinya banjir dan longsosr di beberapa titik wilayah sumbar.Apalagi bentuk thopografi wilayah sumbar yang berbukit-bukit dan banyaknya perkampungan dan rumah penduduk yang berada di sekitar aliran sungai dan di lereng perbukitan. Kondisi seperti ini sangat rawan akan resiko bahaya banjir dan longsor yang bisa saja seketika tanpa kita sadari akan terjadi.Hendaknya ini menjadi perhatian serius pihak terkait dan masyarakat di Sumatera Barat, jangan sampai penderitaan yang sedang melanda kita akibat gempa bumi bertambah dengan terjadinya banjir dan longsor.Kekhawatiran ini bukan tidak berdasar, mengingat kondisi cuaca yang buruk pascagempa dengan tingginya intensitas hujan. Apalagi bulan ini secara klimatologis untuk wilayah Sumatera Barat sudah memasuki musim penghujan. Selain itu ternyata kondisi cuaca yang buruk juga diakibatkan oleh ekor badai Ketsana yang meluluhlantakkan negara Filipina sehingga ekor dari badai tropis ini mengakibatkan kondisi cuaca di wilayah yang menghadap langsung dengan samudera hindia termasuk Sumatera Barat semakin buruk atau tidak pada kondisi normal.Badai tropis ini akan memicu terjadinya proses pembentukan awan-awan konvektif yang banyak di sekitar wilayah Indonesia, terutama wilayah equator akibat proses divergensi yang semakin tinggi yang pada akhirnya mendatangkan curah hujan yang tinggi pula.Kuatnya goncangan yang terjadi akibat gempa bumi berkekuatan 7,6 skala Ritcher pada tanggal 30 september pukul 17:16 lalu tentunya selain merobohkan bangunan-bangunan, gempa ini juga bisa mengakibatkan retakan-retakan pada permukaan bumi, baik itu dataran maupun perbukitan sehingga membuat kondisi struktur tanah menjadi labil.Buruknya cuaca dengan curah hujan yang tinggi dengan intensitas sedang dalam jangka waktu yang lama, atau hujan seharian akan membuat kondisi tanah terutama pada perbukitan akan beresiko tinggi terjadi bahaya banjir dan longsor.Oleh kerana itu di sinilah dituntut kewaspadaan dan informasi yang jelas dan akurat dari pihak terkait, terutama pemerintah daerah Sumatera Barat melalui dinas-dinas di lingkungannya yang bertanggung jawab langsung pada keadaan sebelum dan sesudah bencana. (***)
Berita Terkait
Jakarta bangun embung dan pusat kendali untuk tangani banjir di Jaksel
Senin, 23 Desember 2024 15:48 Wib
Bergelut dengan nestapa akibat bencana sepanjang 2024
Jumat, 20 Desember 2024 4:53 Wib
BWSS V alokasikan Rp39 miliar penanganan banjir Batang Suliti
Selasa, 17 Desember 2024 9:48 Wib
BMKG: Mayoritas kota besar Indonesia diguyur hujan ringan-berpetir
Jumat, 13 Desember 2024 9:15 Wib
Pemkot Padang gelar Apel Siaga Bencana Hidrometeorologi
Selasa, 10 Desember 2024 17:17 Wib
BPBD Sumatera Barat salurkan bantuan untuk korban banjir di Pesisir Selatan
Senin, 9 Desember 2024 11:35 Wib
BPBD Lebak: 2.247 rumah terdampak banjir, longsor, pergerakan tanah
Senin, 9 Desember 2024 11:31 Wib
BNPB bangun jembatan darurat optimalkan distribusi bantuan di Sukabumi
Jumat, 6 Desember 2024 7:15 Wib