Jakarta, (Antara) - Perajin batik di kawasan Cilandak, Jakarta Selatan, mengembangkan batik berbahan pewarna alami dari kulit dan buah pohon sehingga produksinya ramah lingkungan dan berkualitas. "Kami ingin mengembalikan batik ramah lingkungan, seperti yang dilakukan nenek moyang zaman dulu," kata perajin batik yang juga pemilik galeri batik Batik Pohon, Suroso, di Jakarta, Selasa. Ia mengatakan kandungan getah dalam tumbuh-tumbuhan diolah menjadi pewarna alami. Selain ramah lingkungan, batik bahan pewarna alami juga mendatangkan keuntungan yang lebih besar sebab harga produk tersebut lebih mahal. Meski proses membatik lebih lama sebab pewarnaan diulang hingga 40 kali, namun harga batik tersebut dijual lebih mahal mulai dari Rp500 ribu hingga Rp5 juta per lembar. "Kami sudah punya pelanggan khusus yang membeli dengan harga mahal tapi kualitas warna sangat bagus," katanya. Di galeri Batik Pohon yang didirikan Suroso pada 2010 pewarna alami yang digunakan berasal dari kulit pohon mahoni, tegeran, jalawe dan indigovera. Dengan pewarna alami tersebut, menurut Suroso, warna pada kain batik lebih tahan lama atau tidak mudah luntur. Selain itu, proses membatik juga tidak meninggalkan limbah sebab pencelupan pada bahan pewarna dilakukan hingga seluruh bahan terserap pada kain. "Setelah dicelup lalu dijemur. Kemudian dicelup lagi dan dijemur sampai bahan pewarna itu habis terserap di kain," katanya. Suroso optimis, batik dengan warna alami seperti produknya memiliki segmen pasar khusus dan punya peluang untuk diterima di pasar internasional sebab tidak mencemari lingkungan. (*/jno)
Berita Terkait
Bank Indonesia paparkan strategi tambah pengguna QRIS di Sumbar
Kamis, 23 Januari 2025 20:08 Wib
6 PLTS di Wilayah 3T Turut Diresmikan Presiden, Mampu Kurangi Penggunaan BBM
Kamis, 23 Januari 2025 20:06 Wib
Pasaman Barat peroleh dana desa Rp98,13 miliar pada 2025
Kamis, 23 Januari 2025 17:59 Wib
Masyarakat serbu operasi pasar murah yang di gelar Pemkot Padang Panjang
Kamis, 23 Januari 2025 16:58 Wib
Polisi selidiki kasus dugaan cabul oknum ASN dan guru di Bukittinggi
Kamis, 23 Januari 2025 16:56 Wib
Indonesia di Grup C bersama Korea Selatan pada Piala Asia U-17
Kamis, 23 Januari 2025 15:33 Wib
Produksi ikan di Agam meningkat 2.748,71 ton selama 2024
Kamis, 23 Januari 2025 15:28 Wib
70 orang ahli gizi di Pasaman dilantik
Kamis, 23 Januari 2025 14:55 Wib