Padang Aro, (Antara) - Kabupaten Solok Selatan, Sumatera Barat, memiliki sumber daya air yang mampu menghasil lebih dari 160 megawatt listrik dari pemanfaatan arus sungai. Kepala Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Kabupaten Solok Selatan, Amril Bakri melalui Kepala Seksi (Kasi) Kelistrikan Zilhamri di Padang Aro, Selasa, menyebutkan saat ini telah beroperasi satu pembangkit listrik dalam skala tenaga minihidro (PLTM) yang dibangun oleh PT Selo Kencana Energi di daerah Teluk Air Putih, Kecamatan Sangir, dengan memanfaatkan arus Sungai Batang Sangir yang mampu menghasilkan listrik mencapai 8 megawatt. "PLN dalam waktu dekat akan membuat jaringan khusus yang langsung dihubungkan ke Gardu Hubung (GH) di Padang Aro. Tambahan listrik ini akan membantu mengatasi kekurangan listrik di daerah Sangir dan sekitarnya," katanya. Ia menambahkan, saat ini juga sedang dilakukan pengerjaan konstruksi PLTM oleh Waskita Sangir Energi di hulu Sungai Batang Sangir daerah Kubang Gajah, Kecamatan Sangir. Dari pemanfaatan arus sunga Batang Sangir ini, Waskita Sangir Energi memperkirakan mampu menghasilkan listrik 10 megawatt, katanya. Bukan saja di sungai Batang Sangir, imbuhnya, direncanakan juga akan dibangun PLTM di daerah Sungai Lambai, Kecamatan Sangir, dengan menggunakan arus sungai Liki oleh PT Barkah Utama Raya Energi. PT Barkah Utama Raya Energi memperkirakan pemanfaatan arus Sungai Liki ini diperkirakan mampu menghasilkan listrik 5 hingga 6 megawatt. "Untuk PT Barkah Utama Raya Energi masih dalam tahap pembebasan lahan," ujarnya. Selain itu, sebutnya, pihaknya sudah menerima 10 pengajuan izin prinsip dan studi kelayakan dalam pemanfaatan arus sungai menjadi energi listrik di daerah pemekaran Solok ini. Sungai-sungai yang menjadi titik pemanfaatan merupakan sungai-sungai besar yang ada di Solok Selatan, yakni Sungai Batang Sangir, Sungai Liki dan Sungai Batang Bangko. Dari kesepuluh izin yang telah diajukan ini diperkirakan mampu menghasilkan listrik mencapai 60 megawatt, katanya. "Untuk di Sungai Batang Bangko karena titiknya sebagian berada zona pemanfaatan Taman Nasional Kerinci Seblat (TNKS), perusahaan yang bersangkutan meminta rekomendasi dari Balai Besar TNKS untuk izin dari Menteri Kehutanan. Rekomendasi TNKS telah diberikan dan sekarang masih menunggu izin Menteri Kehutanan," terangnya. Ia mengungkapkan kabupaten yang berjarak sekitar 135 kilometer dari Padang ini juga memiliki potensi untuk pembuatan Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) di daerah hilir Sungai Batang Sangir, Kecamatan Sangir Batanghari. Potensi listrik di daerah Muara Sangir ini diperkirakan hingga 30 megawatt. Selain itu, katanya, sepanjang aliran Sungai Batanghari yang berada di Lubuk Ulang Aling, Kecamatan Sangir Batanghari, memiliki potensi listrik mencapai 50 megawatt dalam skala PLTA. "Untuk potensi ini masih dalam tahap penelitian dan perlu kajian mendalam," katanya. Ia menambahkan selain pemanfaatan sungai dalam bentuk komersil, skala PLTA dan PLTM, sungai-sungai kecil di kabupaten yang berbatasan dengan Kerinci, Jambi, ini telah digunakan kelompok masyarakat untuk membuat Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro (PLTMH). Pembuatan PLTMH dilakukan kelompok masyarakat di daerah permukiman yang tidak bisa dijangkau oleh jaringan listrik PLN. Hingga sekarang, sebutnya, telah dibangun 28 unit PLTMH yang berada pada seluruh kecamatan di Solok Selatan, yakni Kecamatan Koto Parik Gadang Diateh, Sungai Pagu, Pauah Duo, Sangir, Sangir Jujuan, Sangir Balai Janggo dan Sangir Batanghari. (*)
Sungai di Solok Selatan Mampu Hasilkan 160 MW
