Menparekraf Anugerahkan Adhikarya Rupa pada Seniman Terpilih

id Menparekraf Anugerahkan Adhikarya Rupa pada Seniman Terpilih

Menparekraf Anugerahkan Adhikarya Rupa pada Seniman Terpilih

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Mari Elka Pangestu. (Antara)

Jakarta, (Antara) - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Mari Elka Pangestu memberikan Anugerah Adhikarya Rupa 2014 kepada pelaku seni rupa yang telah berkontribusi positif serta berjasa memajukan dan mengembangkan dunia seni di Indonesia. Menparekraf Mari Elka Pangestu di Balairung Soesilo Soedarman Gedung Sapta Pesona Jakarta, Senin, mengatakan Anugerah Adhikarya merupakan salah satu bentuk komitmen Pemerintah menumbuhkan apresiasi terhadap pelaku seni rupa Indonesia sebagai salah satu subsektor ekonomi kreatif. "Bagi bangsa Indonesia seni rupa sudah berkembang sejak jaman pra-sejarah, terbukti ditemukannya artefak dan Indonesia saat ini telah menjadi salah satu magnet seni rupa Asia. Namun masih banyak seniman khususnya bidang seni rupa yang tidak dikenal masyarakat, padahal telah memiliki karya-karya yang diapresiasi dunia internasional," katanya. Oleh karena itu pihaknya menggelar acara ini selain untuk mengapresiasi pelaku seni rupa itu sendiri, juga untuk menumbuhkan apresiasi masyarakat terhadap dunia seni rupa Indonesia, karena minat dan apresiasi masyarakat Indonesia sendiri masih sangat kurang. Pada 2014, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif menganugerahkan 15 penghargaan kepada para pelaku seni rupa yang dipandang gema dan buah kreativitasnya dapat dirasakan masyarakat. Pemberian anugerah ini diberikan berdasarkan penilaian tim yang dibentuk oleh Direktorat Jenderal Ekonomi Kreatif Berbasis Seni dan Budaya. Tim beranggotakan I Gde Ardika (pecinta seni sekaligus mantan Menteri Pariwisata) sebagai Ketua Tim Penilai; dengan anggota Tim Penilai, yaitu Agus Dermawan T (kritikus seni rupa); Aminudin TH Siregar (kurator dan pendidik seni rupa, dan kurator); Farah Wardani (konsultan galeri, Direktur Indonesian Visual Art Archive), dan Direktur Pengembangan Seni Rupa Kemenparekraf Watie Moerany. Tim itu membahas dan menelaah para kandidat penerima anugerah yang diusulkan dari Focus Group Discussion (FGD) di beberapa daerah. Kriteria pemilihannya bukan semata-mata dilihat dari karyanya tapi lebih ditekankan kepada konsistensi dan usaha mereka untuk melakukan pengembangan sumber daya manusia dan sektor industri kreatif di Indonesia. Pembagian empat kategori ditetapkan oleh tim penilai dengan harapan dapat mencakup setiap fungsi pelaku seni rupa. Untuk Kategori Personal (Seniman/Pengamat), diberikan kepada enam orang pelaku seni yakni FX. Harsono, seniman (seni lukis, grafis, patung, fotografi, olahan digital dan berbagai jenis artwork), F. Widayanto, seniman (keramik dan gambar), Heri Dono, seniman (berbagai medium), Tisna Sanjaya, seniman (seni grafis, seni lukis, seni patung, seni instalasi, aktor, penyair, sutradara), Carla Bianpoen (pengamat, penulis, kritikus, penulis seni), dan Bambang Bujono (wartawan, kritikus, pengamat, dan peresensi seni rupa). Untuk Kategori Group/kolektif, diberikan kepada dua group/kolektif seni rupa yakni Ruang Rupa dan Kelompok Jendela. Sementara untuk Kategori Institusi Seni, diberikan kepada empat institusi seni rupa yaitu Agung Rai Museum of Art (ARMA), Bentara Budaya, Rumah Seni Cemeti, dan Selasar Sunaryo. Kategori Event diberikan kepada tiga event seni rupa yaitu ArtJog, Pasar Seni ITB, dan Inacraft. "Masing-masing Penerima Anugerah Adhikarya Rupa 2014 akan mendapatkan plakat, piagam, dan uang apresiasi," katanya. Menteri mengharapkan Anugerah Adhikarya Rupa 2014 dapat memberikan inspirasi dan motivasi kepada para seniman muda lewat kisah hidup para penerima Anugerah dan tergerak melakukan hal serupa demi pembangunan dan kemajuan dunia seni rupa Indonesia. Menparekraf mengingatkan bahwa subsektor pasar seni rupa pada tahun 2013 berkontribusi sebesar Rp2 trilliun pada PDB nasional dan diperkirakan memperkerjakan 15 ribu orang kreatif serta 5 ribu lapangan usaha. "Maka ke depan perlu dipikirkan mengatasi berbagai isu strategis yang dihadapi oleh seniman seni rupa termasuk tempat exhibisi, apresiasi dan perolehan ekonomi yang sesuai, aspek manajemen dari seni rupa (art management), kurasi dan keberadaan bursa seni rupa yang adil bagi semua pihak," katanya. (*/jno)