Jakarta, (Antara) - Penyebab patahnya baut sambungan busartikulasi Transjakarta saat beroperasi di koridor 11 pada Kamis lalu, setelah dilakukan penyelidikan ternyata bertumpu kepada kelalaian pengemudi dalam memenuhi standar prosedur operasi (SOP) dengan memundurkan bus pada saat terjadi gangguan, demikian penjelasan M Pramudya General Manager PT INKA, Minggu. "Seluruh pengemudi bus artikulasi (gandeng) sudah memahami prosedur tersebut, namun mungkin karena arahan petugas lalu lintas untuk menghindari kemacetan, mereka mencoba memundurkan hingga baut penutup harmonika patah," ungkap Pramudya. Dalam SOP dengan jelas diarahkan agar dalam kondisi seperti itu, pengemudi seharusnya bus tetap dimajukan perlahan ketempat lokasiyang lebih aman. Bus yang mempunyai penggerak belakang ini, dalam kondisi tersebut membuat body belakang tertarik kebelakang sedangkan body depan tetap pada posisinya sehingga penutup harmonica terlepas seakan terlihat terlepas dari sambungan dengan body depan. Namun setelah teknisi datang dan segera mengganti baut yang patah, maka bus Transjakarta sudah bisa berjalan normal lagi untukselanjutnya dibawa ke pool Damri guna investigasi lebih lanjut. "Jadi dalam kejadian tersebut, semata-mata karena baut patah, bukan karena body atau ada bagian chassis yang patah," tegas Pramudya. Pihak PT Inka (pesero) selaku produsen Inobus tersebut menjelaskan bahwa sistem sambungan menggunakan produk yang paling baik yaitu produk dan teknologi Jerman merk Hubner yang merupakan produsen terbesar di dunia khusus untuk sistem artikulasi baik di Bus maupun di Kereta Api. Dalam desain dan aplikasi pemasangan juga diinspeksi dandikomunikasikan dengan pihak produsen Hubner, guna memastikan systemsambungan/ artikulasi bisa berfungsi dengan baik. Pihaknya menjelaskan bahwa baut untuk mengikat sistem artikulasi ini ke chassis ada 8 buah, dan patah nya baut tersebut seharusnya tidak terjadi jika pengguna mengikuti SOP yang ada. Kejadian baut patah mungkin saja awalnya disebabkan karenakekencangan baut sudah tidak sesuai dengan torsi yang disarankan/baut longgar yang disebabkan karena beban dinamis yang berlebihanatau ada sebagian baut yang cacat operasional tapi belum sempatdiganti. Penyebab lain yang lebih perlu dicermati dari peristiwa tersebutadalah menyangkut beban operasional yang melebihi desain normal,seperti beban penumpang yang sering overload, ketidak rataan jalanyang ekstrem di beberapa tempat, dan waktu perawatan harian yangrelatif singkat. Dengan mempertimbangkan beban operasional busway yang sangat berat tersebut dan untuk menjamin umur komponen artikulasi bisa tahanlebih lama, telah direkomendasikan perawatan harian dengan pengecekandetail termasuk penggantian baut setiap enam bulan sekali. Bus Gandeng produksi dalam negeri ini, selain teknologi sistemsambungan/ artikulasi untuk komponen utama menggunakan teknologitransmisi dari Jerman, juga pilihan mesin dari Amerika serta Korea. Atas insiden tersebut Pihak PT INKA sangat mendukung rencana Pemprov DKI dan Transjakarta untuk melibatkan pihak produsen/ APM dalam kontrak perawatan sehingga pihak produsen bus bisa langsungmendukung penuh operator dalam perawatan periodik khususnya untukkomponen2 utama, sehingga Operator juga bisa konsentrasi dalam bisnisintinya yaitu operasional Bus dengan lebih baik. Sebagai satu satunya produsen otomotif lokal yang masih aktif, PT INKA tetap berkomitmen penuh untuk terus meningkatkan kualitas produk Inobus dan membuka diri terhadap berbagai masukan dan kritikan untuk menghasilkan produk lokal sarana transportasi busway DKI yang lebih handal, aman, dan nyaman sebagaimana yang dikehendaki oleh masyarakat pengguna. Sebelumnya Kepala Laboratorium Transportasi Universitas Indonesia, Ellen Tangkudung menyebut bahwa insiden tersebut menduga kasus patahnya bus gandeng menunjukkan pemeriksaan rutin tidak berjalansebagaimana semestinya. Transjakarta juga dinilai tidak mengikutistandar pelayanan minimum (SPM). Ia pun menilai seringnya terjadi kerusakan pada bus transjakarta disebabkan waktu istirahat terlalu pendek akibat jam operasional yang berlebihan. "Waktu operasional transjakarta dari 05.00-23.00 WIB belum termasuk perjalanan ke pool. (*/WIJ)
Berita Terkait
BGN perketat SOP pascainsiden mobil MBG tabrak siswa di Cilincing
Jumat, 12 Desember 2025 13:21 Wib
Prabowo perketat SOP MBG untuk cegah insiden keracunan
Kamis, 16 Oktober 2025 4:46 Wib
Pemkot Padang Panjang evaluasi kepatuhan SOP dan sinergi instansi pelaksanaan MBG
Sabtu, 11 Oktober 2025 11:45 Wib
BGN: 45 dapur MBG tak jalankan SOP, 40 di antaranya langsung ditutup
Jumat, 26 September 2025 20:17 Wib
Kapolri ingatkan personel untuk kawal aspirasi masyarakat sesuai SOP
Selasa, 2 September 2025 9:50 Wib
Ribuan pendaki padati Gunung Rinjani setelah dibuka kembali
Senin, 11 Agustus 2025 16:14 Wib
Antisipasi korban jiwa, Komisi IV DPR RI minta SOP pamadaman karhutla dijalankan dengan ketat
Kamis, 7 Agustus 2025 5:59 Wib
Kemendikdasmen minta sekolah susun SOP kedaruratan & simulasi berkala
Kamis, 24 Juli 2025 15:13 Wib
